News
Senin, 3 Februari 2014 - 12:17 WIB

Banyak Gunung Api Berstatus Waspada, Masyarakat Diimbau Tak Panik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA–Bangsa Indonesia sedang berduka, baru saja memasuki bulan kedua di tahun 2014 telah terjadi rentetan bencana alam di sejumlah daerah.

Bencana mulai dari banjir bandang di Sulawesi Utara, banjir di Ibukota Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya, bencana tanah longsor, hingga erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Advertisement

Korban jiwa, korban luka serta kerugian harta benda berjatuhan dan hanya menyisakan air mata. Rentetan bencana alam yang terjadi di awal tahun 2014 ini bukan kali pertama, karena di tahun-tahun sebelumnya bencana alam silih berganti mewarnai negeri.

Terkait dengan aktivitas gunung berapi, wilayah Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Wilayah Indonesia memiliki 127 gunung api aktif dan lebih dikenal dengan “ring of fire”.

Advertisement

Terkait dengan aktivitas gunung berapi, wilayah Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Wilayah Indonesia memiliki 127 gunung api aktif dan lebih dikenal dengan “ring of fire”.

Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa 19 gunung api di sejumlah penjuru di Tanah Air tengah menggeliat dan berstatus waspada.

Advertisement

Tidak hanya bencana alam, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air, seperti konflik sosial, kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia, maupun kegagalan teknologi. Maka, masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap potensi bencana yang ada di wilayahnya.

Jangan Panik

Kepala Pusat Data Humas dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pada saat ini dari 127 gunungapi aktif di Indonesia, ada satu gunung berstatus Awas (level IV) yaitu Gunung Sinabung sejak 24 April 2013.

Advertisement

Selain itu, ada tiga gunung berstatus Siaga (level III) yaitu Karangetang, Lokon dan Rokatenda.

Kemudian, ada 19 gunung status Waspada (level II) yaitu Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.

Terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kelud, pada Minggu (2/2), maka pemerintah menaikkan statusnya menjadi Waspada (level II).

Advertisement

“Masyarakat diimbau tidak panik dan cemas dengan hal ini. Pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunung api seringkali justru menyebabkan dampak negatif di masyarakat,” katanya.

Objek-objek wisata, hotel, pertanian dan aktivitas ekonomi yang berada di luar daerah berbahaya, tambah dia, menjadi sepi.

Hal ini terjadi di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkubanprahu, Papandayan, dan lainnya.

Bahkan aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung.

“Padahal,  gunung api bersifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga, dan awas sesuai ancamannya,” katanya.

Makna dari status Waspada, tambah dia, adalah ada kenaikan aktivitas di atas level normal, apapun jenis gejala diperhitungkan.

“Status waspada tidak kritis, yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan piket terbatas,” jelasnya.

Sedangkan makna status Siaga adalah semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Kondisinya kritis sehingga perlu sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian dan piket penuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif