News
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 13:01 WIB

Hasil Survei di Jawa Timur: Masyarakat Tahu Covid-19, Tapi Ogah-Ogahan Terapkan Protokol Kesehatan

Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peluncuran Buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19 di Jakarta, Jumat (16/10/2020). (Istimewa/Satgas Penanganan Covid-19)

Solopos.com, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Timur melakukan survei terhadap pemahaman masyarakat tentang Covid-19 sekaligus kepatuhan mereka menerapkan protokol kesehatan.

Hasilnya, pemahaman masyarakat tentang Covid-19 dan perilaku baru terkait pandemi ini cukup baik.

Advertisement

Namun meski paham, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi, mengatakan dalam implementasi protokol kesehatan tidak sebaik pemahamannya.

5.962 UMKM Karanganyar Daftar Bantuan Sosial Tahap 6, Tahap 7 Dibuka Pada Tanggal Ini

Advertisement

5.962 UMKM Karanganyar Daftar Bantuan Sosial Tahap 6, Tahap 7 Dibuka Pada Tanggal Ini

Joni melalui aplikasi Zoom dari Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Jumat (16/10/2020), menjelaskan perubahan perilaku terhadap ketaatan protokol kesehatan tidak cukup hanya sebatas tahu dan mengerti.

“Maka protokol kesehatan ditegakkan dengan melibatkan polisi dan tentara untuk menggelar operasi yustisi," kata dr. Joni seperti dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19, Sabtu (17/10/2020).

Advertisement

Terapkan Protokol Kesehatan J3K, Gojek Tuai Pujian dari Mitra dan Pelanggan

Acuan Bersama

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, mengatakan buku ini ditunggu masyarakat sebagai acuan bersama dalam menerapkan perubahan perilaku di masa pandemi.

Lilik menjelaskan mulai dari bulan Maret sampai Oktober 2020 ini banyak perubahan yang berbeda-beda sehingga membingungkan masyarakat. Masyarakat memahami Covid-19, namun penerapan protokol kesehatan berbeda-beda.

Advertisement

Organisasi-organisasi masyarakat dan sejumlah lembaga membuat buku acuan tersendiri yang pemahamannya agak berbeda. Akibatnya ketika sosialisasi masyarakat menjadi bingung. "Maka buku ini yang kita tunggu-tunggu sebagai acuan kita semua dari Sabang sampai Merauke, termasuk kami di BNPB," ujar Lilik melalui aplikasi Zoom.

Unggah Kisah Bocah Aceh Dibunuh Saat Cegah Ibu Diperkosa, UAS Sebut Rangga Mati Syahid

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Hari B. Harmadi, selaku tim penyusun buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19, menceritakan perbedaan persepsi yang muncul saat membahas strategi penanganan bersama tim pakar.

Advertisement

Ia membayangkan perbedaan yang sama pun bakal dialami masyarakat. Guna menghindari itu, buku pedoman perubahan perilaku terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan ini hadir untuk menyamakan persepsi.

"Makanya persepsi kita harus kita samakan, terutama bagi para pengambil kebijakan. Kami berkesimpulan perlu menyusun buku pedoman Perilaku yang baku dan berlaku untuk semua," ujar Sonny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif