News
Jumat, 13 Mei 2016 - 12:15 WIB

HASIL SNMPTN 2016 : Seluruh Siswa SMA 2 Genteng Tak Lolos SNMPTN, Diduga Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi SNMPTN (Istimewa)

Hasil SNMPTN 2016 telah diketahui dan terkuak seluruh siswa SMA 2 Genteng tak lolos.

Solopos.com, BANYUWANGI – Dinas Pendidikan (Diknas) Banyuwangi menyatakan input data sistem kredit semester (SKS) di sistem Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online yang dikerjakan oleh SMAN 2 Genteng mengalami kekeliruan. Akibatnya, 260 siswa tidak lolos SNMPTN.

Advertisement

Pihak sekolah dinilai gagal berkoordinasi dengan panitia pelaksana pusat. Selain itu, juga dianggap tidak bisa menerjemahkan bahasa program PDSS yang diaplikasikan dalam desain kurikulum.

“Artinya ini bukan memaksa nilai tapi mereka [SMAN 2 Genteng] menanggapinya dengan mengisi 4 form [4 seri] padahal yang diminta PDSS 5 form. Dan operatornya salah dalam memasukkan nilai,” jelas Kepala Diknas Banyuwangi, Sulihtiyono pada detikcom, Jumat (13/5/2016).

Di Banyuwangi, lanjut Sulih, ada 3 SMA yang menerapkan sistem SKS. Yaitu SMAN 1 Genteng, SMAN 2 Genteng dan SMAN 1 Giri. Namun dalam penerapan PDSS online hanya ada 2 sekolah yang mengaplikasikannya, yaitu SMAN 1 Giri dan SMAN 2 Genteng. Dalam hasil penerimaan SNMPTN, kedua sekolah favorit di Banyuwangi itu justru berbanding terbalik. SMAN 1 Giri sistem PDSS lulus SNMPTN 100 persen namun sekolah SMAN 2 Genteng malah gagal total. Diknas sekali lagi menegaskan jika ini merupakan kesalahan pihak operator sekolah dan nilai yang dikeluarkan oleh masing-masing sekolah bisa di pertanggung jawabkan keabsahannya.

Advertisement

“Bukan, ini bukan masalah itu [kejujuran] input nilai, tapi ini murni karena tidak masukin nilai ke form. Kalau ini masalahnya hampir sama dengan yang di Semarang,” imbuhnya.

Meski pihak Diknas menyesalkan terhadap kekeliruan pihak operator SMAN 2 Genteng, Sulih meminta agar sekolah tersebut menjemput bola dengan melakukan konfirmasi ke panitia pelaksana pusat. Pihaknya masih berharap jika ada kelonggaran dari pihak panitia pusat agar memberikan kesempatan revisi.

“Ini sudah saya tugaskan agar ke panitia pelaksana pusat dengan menjelaskan dan membawa data. Ya itu, kita sedang coba untuk konfirm ke pihak panitia pusat. Jika masih memungkinkan, maka akan direvisi jika tidak ya…,” ujar Sulih.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif