News
Minggu, 13 Juli 2014 - 16:20 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Pengamat: Jika Kecurangan Terbukti, Chaos Bisa Terjadi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan Capres Cawapres Nomor urut 2 Joko Widodo (kedua kiri) bersalaman dengan Pasangan Cawapres Nomor urut 2 Hatta Rajasa (kiri), Pasangan Capres Nomor urut 1 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan pasangan Cawapres nomor 2 Jusuf Kalla seusai mengikuti debat final Capres Cawapres di Jakarta, Sabtu (5/7/2014) lalu. (Rahmatulah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat hukum tata negara Universitas Indonesia (UI), Refly Harun, mengatakan potensi terjadinya chaos setelah Pilpres 2014 antara dua kandidat Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bisa saja terjadi. Hal itu tergantung pada kedua pihak untuk legowo menerima kekalahan atau tidak.
“Tergantung kedua pihak legawa atau tidak. Tergantung apakah kedua pihak mau menghormati asas pemilu yang jurdil atau tidak. Tetapi, jika memang terbukti ada pihak yang merekayasa pemungutan suara atau menggunakan cara curang, maka potensi chaos akan terjadi,” kata Refly Harun saat dihubungi Bisnis/JIBI, Minggu (13/7/2014).
Pasalnya, dia menjelaskan bahwa pihak yang merasa dicurangi akan menuntut hak suaranya yang telah direkayasa. “Mereka yang dikalahkan tidak akan diam jika dengan cara curang.”
Refly Harun mengatakan sebagai warga negara yang baik, kedua pihak seharusnya menggunakan prosedur yang ada untuk menuntut hak suara, yaitu mengadukan dugaan pelanggara di tingkatan masing-masing.
“Silakan kedua pihak menyakini kemenangannya, tapi jangan curang. Silahkan lakukan prosedur melapor di tingkatan PPS, PPK, kabupaten/kota, provinsi hingga pusat, jika menemukan ada dugaan pelanggaran. Sama-sama kawal pemilu ini, sampai akhirnya nanti KPU sah mengumumkan secara nasional,” jelasnya.
Sebelumnya, kedua kubu sama-sama telah menyatakan kemenangannya bersumber dari hasil quick count yang diilakukan lembaga survei. Delapan lembaga survei terkemuka menyatakan Jokowi-JK keluar menjadi pemenang dalam hasil quick count 9 Juli 2014 lalu, sedangkan 4 lembaga survei lainnya mengunggulkan Prabowo-Hatta sebagai pemenang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif