SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Solopos.com, JAKARTA– Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda pengumuman hasil rekapitulasi suara pilpres 2014 pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. Pasalnya, di beberapa daerah masih banyak hasil rekapitulasi suara yang dinilai cukup bermasalah dan belum diselesaikan oleh KPU.
Penegasan tersebut disampaikan Kuasa Hukum pasangan Prabowo-Hatta, Didik Supriyanto dalam konferensi persnya di Rumah Polonia, Jakarta, Sabtu (19/8/2014).
“Kami mendesak KPU untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional di daerah-daerah yang diduga bermasalah dan juga kami mendesak penundaan Hasil Pilpres 2014,” tuturnya.
Didik menambahkan bahwa kubu pasangan Prabowo-Hatta, Sabtu (19/8/2014) akan menyambangi KPU, untuk mendesak KPU menunda hasil pilpres serta mencari solusi atas beberapa permasalahan rekapitulasi suara di daerah yang dinilai masih belum clear.
“Nanti kami juga akan membawa surat rekomendasi dari Bawaslu ke KPU sehingga diharapkan menjadi fakta imperatif yang tidak bisa ditawar lagi oleh KPU yang mengarah pada hasil perhitungan suara nasional,” tukasnya.