News
Senin, 14 Juli 2014 - 10:30 WIB

HASIL PILPRES 2014 : Jakarta Paling Rawan Konflik Pilpres, Polri Harus Maksimalkan Intelijen

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi bahwa Ibu Kota DKI Jakarta akan menjadi kota paling rawan konflik horizontal setelah pengumuman pemenang Pilpres 22 Juli 2014 mendatang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Oleh karena itu, Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, mendesak Polri khususnya Polda Metro Jaya memaksimalkan kinerja intelijennya dalam mendeteksi dini konflik horizontal yang diprediksi akan terjadi setelah 22 Juli 2014 nanti.

Advertisement

“Polda Metro Jaya perlu memaksimalkan kinerja intelijen agar bisa melakukan deteksi dini situasi pada 22 Juli 2014, saat KPU mengumumkan hasil Pilpres,” tutur Neta S. Pane dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Selain itu, IPW juga mengatakan ada lima hal yang harus dilakukan oleh Polda Metro Jaya agar konflik horizontal dapat dihindari. Pertama, Polda Metro Jaya harus meningkatkan patroli dan menempatkan personilnya di beberapa wilayah yang diduga kuat rawan terjadi konflik.

“Menjelang 22 Juli, Polda harus meningkatkan patroli dan menempatkan personilnya secara signifikan di kawasan strategis dan rawan,” kata Neta.

Advertisement

Kemudian yang kedua, Polda Metro Jaya juga harus melakukan simulasi terbuka untuk pengamanan di beberapa kawasan vital. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa Polri sudah melakukan pengamanan maksimal.

“Polda perlu melakukan simulasi terbuka untuk pengamanan kawasan vital agar masyarakat tahu bahwa polisi sudah melakukan pengamanan maksimal,” ujar Neta S. Pane.

Lalu yang ketiga, Polri juga harus mengantisipasi adanya pertemuan antara dua pendukung pasangan capres-cawapres guna menghindari terjadinya bentrokan antara dua kubu karena saling mengejek.

Advertisement

“Keempat, polisi harus menghindari terjadinya eskalasi massa dalam jumlah besar di KPU. Lalu Kelima, kawasan bisnis seperti di Glodok perlu pengamanan ekstra,” tutup Neta S. Pane.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif