News
Jumat, 9 November 2012 - 15:11 WIB

Harry Tanoe-Jokowi ke Pilpres 2014?

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

JAKARTA—Kedatangan petinggi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) di Balaikota, Jumat (9/11/2012) menimbulkan berbagai isu dan spekulasi. Salah satunya adalah rencana bakal dipasangkannya Hary Tanoe dengan Jokowi di Pilpres 2014.

Advertisement

Ketua DPW DKI Partai Nasdem, Armyn Gultom seusai kunjungan membantah adanya skenario tersebut walaupun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang.

“Kedatangan kami bukan untuk lobi atau deal-dealan politik jelang Pilpres 2014. Kami hanya membahas mengenai program Jokowi-Ahok. Kalau mengenai pasangan Hary Tanoe-Jokowi untuk 2014 belum ada arah kesana, tetapi semuanya nggak ada yang nggak mungkin kan,” tegas Armyn Gultom di Jakarta, Jumat (9/11).

Dalam pertemuan itu Armyn menegaskan, Nasdem menyampaikan tujuh poin dukungan dan dorongan terhadap Jokowi-Ahok. “Pertama, kita mendorong aktivasi Kartu Jakarta Sehat (KJS) secara cepat dan tepat sasaran,” kata Armyn.

Advertisement

Kedua, lanjut Armyn, Nasdem mendorong aktivasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) secara cepat dan tepat sasaran. Ketiga, mendukung program penataan kampung sebagaimana konsep pembangunan kampung deret. Keempat, mendukung dan mendorong percepatan realisasi pembangunan pasar tradisional dan kawasan PKL yang representatif dan bermartabat.

Diungkapkan Armyn, untuk poin kelima, NasDem juga mendukung gubernur dan wagub DKI untuk selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menetapkan strukturnya. Keenam, Jokowi dan Ahok diminta untuk melakukan perubahan paradigma dari arah partisipan ke arah pemimpin rakyat dalam perspektif manajer perkotaan.

“Yang terakhir, DPW Partai NasDem meminta Jokowi dan Ahok untuk memaksimalkan sumber-sumber pendapatan asli daerah, terutama pajak dan retribusi daerah,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif