News
Jumat, 14 Agustus 2015 - 17:15 WIB

HARI PRAMUKA : Begini Sejarah Gerakan Praja Muda Karana

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa Baru ikuti MOS dengan seragam Pramuka, Kamis (14/8/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Hari Pramuka diperingati tiga hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan.

Solopos.com, SOLO — Segenap pegiat Pramuka memperingati hari ini, Jumat (14/8/2015), sebagai Hari Pramuka ke-54. Tahukah Anda? Ada sekelumit sejarah di balik penetapan 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.

Advertisement

Sebagaimana Solopos.com himpun informasi dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jumat, pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) diperkenalkan kali pertama kepada seluruh rakyat Indonesia.

Ketika itu, di Ibu Kota Jakarta, sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan apel besar. Apel tersebut diiringi pula dengan kegiatan pawai tentara di depan Presiden Soekarno.

Dulu, sebelum kegiatan pawai tentara, Presiden Soekarno melantik anggota Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari, di Istana negara. Tak hanya itu, Presiden juga menyampaikan anugerah tanda penghargaan serta kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961).

Advertisement

Tanda penghargaan itu diberikan Presiden Soekarno kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sesaat sebelum pawai tentara dimulai.

Peristiwa perkenalan Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961 ini kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.

Tiap kali membicarakan tetang Pramuka, tentu tak pernah lepas dari sosok Bapak Pandu Dunia, yaitu Lord Baden Powell. Di Indonesia sendiri, julukan Bapak Pramuka ditujukan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif