News
Rabu, 17 Mei 2023 - 21:32 WIB

Hari Kebangkitan Nasional, Anggota DPR Soroti Kesenjangan & Kesetaraan Gender

Bayu Jatmiko Adi  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota DPR Luluk Nur Hamidah. (Solopos.com-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei nanti disebut menjadi momentum yang spesial bagi Indonesia. Terlebih di tengah situasi global yang disebut sebagian kalangan sedang tidak baik-baik saja.

Anggota DPR, Luluk Nur Hamidah, mengatakan saat ini situasi secara global sedang tidak baik-baik saja atau tengah dalam situasi yang sangat tidak mudah.

Advertisement

Di sisi lain, memaknai kebangkitan nasional menurutnya, menjadi satu tekad yang sangat besar untuk bisa melakukan konsolidasi dengan segenap sumber daya yang dimiliki.

“Di momentum bulan ini, saya kira menjadi saat yang tepat ketika di seluruh dunia sedang mengalami situasi yang sebenarnya tidak sedang baik-baik saja,” kata dia dalam Webinar Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Bangkit Bersama, Berkarya untuk Indonesia, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (17/5/2023).

Advertisement

“Di momentum bulan ini, saya kira menjadi saat yang tepat ketika di seluruh dunia sedang mengalami situasi yang sebenarnya tidak sedang baik-baik saja,” kata dia dalam Webinar Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Bangkit Bersama, Berkarya untuk Indonesia, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (17/5/2023).

Menurutnya penting untuk mengembangkan kolaborasi bersama agar bisa kuat, tidak saling meninggalkan dan memastikan bahwa ada penghargaan dan penghormatan kepada semua negara yang ada di dunia ini.

“Khusus untuk Indonesia, saya kira ini momentum yang sangat baik ketika kita berhasil melewati ujian masa pandemi kemarin dan kita mencatatkan secara ekonomi ada pertumbuhan walaupun tentu tidak bisa kita dengan ukuran yang sama sebelum adanya pandemi,” jelas dia.

Advertisement

Hari Kebangkitan Nasional juga harus dimaknai sebagai upaya untuk menuntaskan segala pekerjaan rumah yang harus dikerjakan sebagai bangsa. Salah satunya kesepakatan bersama sebagai bangsa yang sangat beragam atau majemuk dan meletakkan dasar Pancasila sebagai dasar bernegara.

Selain itu menurutnya, secara ekonomi harus meletakkan dasar-dasar yang sangat kuat. Jangan sampai kemudian ada perasaan dari warga negara yang tidak bisa melihat manfaat dari demokrasi.

Pekerjaan rumah selanjutnya yang tak kalah penting adalah masalah kesenjangan yang masih tinggi. Termasuk mengenai kesetaraan gender yang menurutnya di negara ini masih rendah.

Advertisement

“Saya kira itu yang harus kita maknai, bagaimana kita bisa menggalang kesatuan dan kekuatan bersama dari seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali,” lanjut dia.

Termasuk juga bagaimana bangsa ini bisa menghormati keteladanan dari para pemimpin nasional maupun elit politik untuk tidak sekali-sekali mengkhianati cita-cita bersama.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif