News
Sabtu, 5 September 2020 - 00:05 WIB

Hari Ini Dalam Sejarah: 5 September 1887, Banjir China Telan 900.000 Nyawa

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sungai Kuning di China. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SOLO — Sungai terpanjang kedua di China, Sungai Kuning, meluap dan mengakibatkan banjir besar serta menelan 900.000 nyawa pada 5 September 1887.

Banjir besar di China itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 5 September.

Advertisement

Selain banjir besar di China, masih banyak peristiwa bersejarah pada 5 September yang terangkum pada Hari Ini Dalam Sejarah, 5 September, yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org:

1887

Sungai terpanjang kedua di China, Sungai Kuning, meluap dan mengakibatkan banjir besar. Akibat bencana itu, diperkirakan sekitar 900.000 jiwa melayang. Banjir besar tersebut juga memicu warga China menjuluki Sungai Kuning sebagai Sungai Kesedihan China.

Advertisement

1887

Sungai terpanjang kedua di China, Sungai Kuning, meluap dan mengakibatkan banjir besar. Akibat bencana itu, diperkirakan sekitar 900.000 jiwa melayang. Banjir besar tersebut juga memicu warga China menjuluki Sungai Kuning sebagai Sungai Kesedihan China.

1882

Robert Buckle dan dua temannya mendirikan klub sepak bola dengan nama Hotspur Football Club di London Utara, London, Inggris. Kini, klub tersebut berganti nama menjadi Tottenham Hotspur dan menjadi salah satu klub sepak bola terbesar di Inggris. Hingga kini, Tottenham Hotspur telah mengoleksi dua gelar juara Liga Inggris, delapan Piala FA, empat Piala Liga, dan dua Piala UEFA.

1914

Salah satu pertempuran antara pasukan Sekutu dan pasukan Jerman dalam Perang Dunia I meletus di dekat Sungai Marne, dekat Paris, Prancis. Pertempuran yang lantas disebut dengan Pertempuran Marne itu berlangsug selama lima hari. Pasukan Sekutu yang terdiri atas pasukan Prancis dan Inggris berjumlah 1.071.000 tentara berhasil mengalahkan pasukan Jerman yang berjumlah 1.485.000 tentara.

Advertisement

1943

Pasukan Amerika Serikat (AS) mendarat di Bandara Lae Nadzab, dekat Lae, Papua Nugini dan lantas merebut bandara tersebut dari pasukan Jepang. Peristiwa itu merupakan salah satu serangan Sekutu yang menjalankan Kampanye Salamaua–Lae sejak beberapa bulan sebelumnya demi merebut wilayah Salamaua dan Lae yang manjadi basis militer Jepang.

1949

Robert Wolter Mongisidi meninggal dunia di Pacinang, Makassar, Sulawesi Selatan, pada usia 24 tahun. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia. Kini, namanya dikenang sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

1972

Kelompok teroris asal Palestina menyandera dan membunuh 11 atlet Olimpiade asal Israel di asrama atlet di Munchen, Jerman. Kelompok teroris itu mengatasnamakan diri mereka sebagai kelompok September Hitam. Kini, peristiwa tragis itu dikenang dengan nama Pembantaian Munchen.

Advertisement

1990

Tentara Sri Lanka membantai kaum minoritas yang mengungsi di Universitas Timur, dekat Kota Batticalo. Akibatbnya, 158 pengungsi tewas dalam peristiwa tersebut. Kini, tragedi itu dikenang dengan sebutan Pembantaian Universitas Timur.

2000

Abdul Haris Nasution meninggal dunia pada usia 82 tahun di Jakarta. Sebelum meninggal dunia, A.H. Nasution telah menderita stroke. Semasa hidupnya, ia dkenal sebagai jenderal besar TNI berbintang lima.

2005

Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Mandala Airlines jatuh di Padang Bulan, Medan sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia, Medan. Akibatnya, 100 penumpang dari 112 penumpang tewas dan 49 orang di daratan tewas tertimpa pesawat. Kecelakaan pesawat tersebut disebabkan kesalahan pilot dan kondisi beberapa bagian pesawat yang tak berfungsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif