News
Senin, 14 September 2020 - 00:05 WIB

Hari Ini Dalam Sejarah: 14 September 1829, Perang Rusia-Turki Berakhir

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lukisan berjudul Pertempuran Akhalzic karya January Suchodolski, 1828, menggambarkan salah satu pertempuran di masa Perang Rusia-Turki. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SOLO — Perang Rusia-Turki berakhir setelah Kesultanan Ottoman dan Kekaisaran Rusia menandatangani Perjanjian Adrianople di Adrianople atau kini Edirne, Turki pada 14 1829.

Berakhirnya Perang Rusia-Turki merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 14 September.

Advertisement

Selain Perang Rusia-Turki yang berakhir, masih banyak peristiwa bersejarah pada 14 September yang terangkum pada Hari Ini Dalam Sejarah, 14 September, yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org:

786

Harun Ar-Rasyid resmi dinobatkan menjadi pemimpin Kekhalifahan Abbasiyah saat usianya masih 20 tahun. Ia menggantikan saudaranya, Musa bin Al-Mahdi Al-Hadi, yang meninggal dunia di hari yang sama. Harun Ar-Rasyid memimpin Kekhalifahan Abbasiyah hingga akhir hayatnya pada 24 Maret 809. Harun berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah menuju masa keemasan yang lantas diteruskan penggantinya, Muhammad bin Harun al-Amin.

Advertisement

786

Harun Ar-Rasyid resmi dinobatkan menjadi pemimpin Kekhalifahan Abbasiyah saat usianya masih 20 tahun. Ia menggantikan saudaranya, Musa bin Al-Mahdi Al-Hadi, yang meninggal dunia di hari yang sama. Harun Ar-Rasyid memimpin Kekhalifahan Abbasiyah hingga akhir hayatnya pada 24 Maret 809. Harun berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah menuju masa keemasan yang lantas diteruskan penggantinya, Muhammad bin Harun al-Amin.

1808

Pertempuran antara pasukan Rusia dan pasukan Swedia meletus di wilayah Oravais, Finlandia. Salah satu pertempuran dalam Perang Finlandia itu berakhir dengan kemenangan Rusia. Pasukan Swedia harus kehilangan sekitar 740 tentaranya yang tewas di medan pertempuran dan 100 tentaranya yang ditangkap pasukan Rusia.

1812

Tentara Rusia bersama warga sipil membakar sejumlah bangunan di Kota Moskow. Hal itu dilakukan agar Moskow tak dikuasai pasukan Prancis pimpinan Napoleon Bonaparte. Benar saja, upaya itu berhasil membuat pasukan Prancis mundur dari Moskow.

Advertisement

1917

Kekaisaran Rusia secara resmi berubah menjadi negara berbentuk republik. Sebelummnya, sejak 1547, Rusia merupakan negara monarki. Pada 7 November 1917, Rusia secara resmi bernama Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia.

1940

Sebanyak 158 warga sipil berkebangsaan Rumania di Ip, Salaj, Kerajaan Hungaria—kini menjadi wilayah Rumania—dibantai tentara Hungaria. Peristiwa itu merupakan upaya pemerintah Kerajaan Hungaria yang ingin membersihkan etnis Rumania dari wilayah kekuasaannya. Peristiwa tragis itu kini dikenang dengan nama Pembantaian Ip.

1943

Pasukan Jerman membunuh sekitar 500 warga sipil di Viannos, Pulau Kreta, Yunani. Pembantaian terhadap warga sipil itu berlangsung sekitar tiga hari. Selain melakukan pembunuhan massal, tentara Jerman juga membumihanguskan rumah serta hasil panen milik warga Viannos.

Advertisement

1944

Kota Maastricht menjadi wilayah pertama di Belanda yang berhasil dibebaskan Sekutu dari cengkeraman Jerman. Sebelumnya, kota tersebut telah dikuasai Jerman sejak 1940.

1960

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi didirikan di Bagdad, Irak. OPEC merupakan organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah produksi, harga, dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak 1962. Namun pada 2008, Indonesia mengajukan pengunduran diri dari OPEC lantaran telah menjadi importir minyak sejak 2003 dan tak mampu memenuhi kuota produksi yang ditetapkan. Meski demikian, keanggotaan Indonesia hanya dibekukan hingga pada 2014 secara resmi kembali menjadi anggota OPEC.

2007

Wahana antariksa pertama milik Jepang diluncurkan. Wahana antariksa tersebut diberi nama Kaguya. Peluncuran Kaguya adalah salah satu misi Jepang sebelum melaksanakan misi pengiriman astronot ke bulan pada 2025 mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif