News
Senin, 13 Juli 2020 - 01:00 WIB

Hari Ini Dalam Sejarah: 13 Juli 587, Yerusalem Direbut dari Yehuda

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lukisan dalam Bible Historiale, 1670, yang menggambarkan Raja Yehuda, Zedekia, dirantai dan dibawa ke hadapan Raja Babilonia Baru, Nebukadnezar. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SOLO — Kekaisaran Babilonia Baru pimpinan Nebuchadnezzar II berhasil merebut Yerusalem dari kekuasaan Kerajaan Yehuda pada 13 Juli 587.

Direbutnya Yerusalem dari Yehuda merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 13 Juli.

Advertisement

Selain Yehuda yang harus melepas Yerusalem, masih banyak peristiwa bersejarah pada 13 Juli yang terangkum pada Hari Ini Dalam Sejarah, 13 Juli, yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org:

587 SM

Pengepungan Yerusalem yang dilakukan pasukan Kekaisaran Babilonia Baru pimpinan Nebuchadnezzar II berakhir. Pengepungan itu berakhir dengan kemenangan pasukan Kekaisaran Babilonia Baru yang berhasil merebut Yerusalem dari kekuasaan Kerajaan Yehuda. Peristiwa itu juga menjadi tanda runtuhnya Kerajaan Yehuda yang berdiri sejak 1.000 tahun sebelum masehi.

Advertisement

587 SM

Pengepungan Yerusalem yang dilakukan pasukan Kekaisaran Babilonia Baru pimpinan Nebuchadnezzar II berakhir. Pengepungan itu berakhir dengan kemenangan pasukan Kekaisaran Babilonia Baru yang berhasil merebut Yerusalem dari kekuasaan Kerajaan Yehuda. Peristiwa itu juga menjadi tanda runtuhnya Kerajaan Yehuda yang berdiri sejak 1.000 tahun sebelum masehi.

1573

Pasukan Spanyol pimpinan Fadrique Alvarez de Toledo mengakhiri pengepungan di Kota Harlem—kini menjadi bagian dari Belanda—setelah berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan. Dalam pengepungan itu, pasukan Spanyol berhasil mengalahkan pasukan pemberontak yang dibantu pasukan Inggris di Kota Haarlem.

1878

Traktat Berlin ditandatangani Inggris, Austria-Hungaria, Prancis, Jerman, Italia, Rusia, dan Kesultanan Ottoman di Berlin, Jerman. Dari traktat tersebut, Kesultanan Ottoman bersedia memberikan kemerdekaan kepada Rumania, Serbia, dan Montenegro.

Advertisement

1941

Gerilyawan Montenegro memulai pemberontakan demi menggulingkan kekuasaan Italia. Pemberontakan tersebut berlangsung hingga Desember di tahun yang sama dan membuat Italia melepaskan beberapa wilayah kekuasaannya di Montenegro.

1977

Serangkaian petir menyambar gardu listrik di dekat Sungai Hudson, Kota New York, New York, Amerika Serikat (AS). Peristiwa itu mengakibatkan listrik di wilayah New York padam selama 25 jam. Layanan kereta api bawah tanah dan Bandara La Guardia serta Bandara John F. Kennedy ditutup selama lebih dari 24 jam. Pemadaman listrik yang cukup lama itu juga menyebabkan penjarahan dan perusakan fasilitas umum di wilayah Cown Heights, Brooklyn.

1979

Craig Douglas Bellamy lahir di Cardiff, Wales. Ia lantas dikenal luas sebagai pemain sepak bola yang pernah membela klub besar di Inggris, Liverpool, dari 2006 hingga 2007 dan dari 2011 hingga 2012. Sebelum gantung sepatu pada 2014 silam, Bellamy sempat membela sebuah klub di tanah kelahirannya, yakni Cardiff City, selama dua musim.

Advertisement

2006

Kelompok Hizbullah menyerang tentara Israel di Lebanon dengan meluncurkan puluhan roket. Serangan itu lantas memancing reaksi tentara Israel untuk meledakkan bandara di Beirut dan beberapa pangkalan militer demi mencegah serangan lebih lanjut. Ketegangan antara kelompok Hisbullah dan pasukan Israel berlangsung hingga 14 Agustus di tahun yang sama.

2008

Serangan bom bunuh diri mendera kawasan Uruzgan, Afgantistan dan menewaskan 21 orang. Dari 21 korban tewas itu, 17 di antaranya adalah warga sipil. Serangan itu diduga didalangi salah satu kelompok teroris di Afganistan.

2009

Sebanyak 29 polisi terbunuh dalam serangan yang dilakukan kelompok pemberontak Maois di kawasan Rajnandgaon, Chhattisgarh, India. Peristiwa itu dipicu ketegangan antara polisi dan kelompok Maois yang berusaha menduduki Rajnandgaon. Konflik yang melibatkan kelompok pemberontak di India itu sudah berlangsung lama dan sudah mengakibatkan lebih dari 6.000 jiwa melayang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif