News
Jumat, 12 Juni 2020 - 00:10 WIB

Hari Ini Dalam Sejarah: 12 Juni 1830, Prancis Menyerang Aljazair

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lukisan berjudul La prise de Constantine karya Horace Vernet yang menggambarkan Prancis menyerang Aljazair. (Wikipedia.org )

Solopos.com, SOLO — Pada 12 Juni 1830, Prancis mulai menyerang Aljazair demi merebutnya dari Kesultanan Ottoman. Sebanyak 34.000 tentara Prancis mendarat di kawasan dekat Kota Aljir yang kini menjadi ibu kota Aljazair.

Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada hari ke-163—hari ke-164 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 12 Juni.

Advertisement

Selain Prancis yang menyerang Aljazair, masih banyak peristiwa bersejarah lain yang terjadi pda 12 Juni.

Berikut sejumlah peristiwa bersejarah, selain Prancis menyerang Aljazair, pada 12 Juni yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Hari Ini Dalam Sejarah, 12 Juni:

Advertisement

Berikut sejumlah peristiwa bersejarah, selain Prancis menyerang Aljazair, pada 12 Juni yang dihimpun Solopos.com dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Hari Ini Dalam Sejarah, 12 Juni:

910

Pertempuran antara pasukan Kerajaan Franka Timur dan pasukan Kerajaan Hungaria pecah di Augsburg, Bavaria, Jerman. Pasukan Kerajaan Hungaria berhasil menang dalam pertempuran tersebut setelah menerapkan strategi berpura-pura kalah. Kini, pertempuran itu dikenang dengan istilah Pertempuran Lechfeld.

1830

Prancis mulai menyerang Aljazair demi merebutnya dari Kesultanan Ottoman. Sebanyak 34.000 tentara Prancis mendarat di kawasan dekat Kota Aljir yang kini menjadi ibu kota Aljazair. Pada akhirnya, Prancis berhasil menaklukkan Aljazair dan merebut kawasan lain di dekat Aljazair dari tangan Kesultanan Ottoman meski memakan waktu yang cukup lama.

Advertisement

1924

George Herbert Walker Bush lahir di Milton, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Ia lantas dikenal sebagai presiden ke-41 AS untuk periode 1989 hingga 1993. Ia memiliki putra yang juga pernah menjabat sebagai presiden AS untuk periode 2001 hingga 2009, yakni George Walker Bush.

1943

Jerman membasmi orang-orang Yahudi di Ghetto di Brzezany, Polandia atau sekarang Berezhany, Ukraina. Sekitar 1.180 orang Yahudi dibawa ke kuburan Yahudi di kota tersebut, lantas ditembak mati.

1964

Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pemberontakan. Meski demikian, Mandela berhasil bebas pada 1990. Empat tahun berselang, ia menjadi orang berkulit hitam pertama yang menjadi presiden Afsel.

Advertisement

1965

Perdana Menteri Vietnam Selatan Phan Huy Quat mengundurkan diri menyusul kerusuhan sipil yang makin tak terbendung. Di sisi lain, junta militer yang diberlakukan di Vietnam Selatan yang dipimpin Jenderal Angkatan Darat Nguyen Van Thieu juga menjadi salah satu alasan Phan Huy Quat mengundurkan diri.

1987

Presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Raegan berpidato di dekat Tembok Berlin di Jerman untuk menantang Mikhail Gorbachev—orang yang kemudian memimpin Uni Soviet—untuk menghancurkan Tembok Berlin. Raegan ingin Gorbachev setuju untuk menyatukan Jerman yang telah terbagi menjadi dua bagian sejak 1949.

2005

Petinju legendaris asal Amerika Serikat (AS) Mike Tyson menyatakan mundur dari dunia tinju profesional. Ia melontarkan pernyataan itu setelah kalah dari petinju yang tak begitu terkenal asal Irlandia, Kevin Mc Bride.

Advertisement

2011

Guinness World Records menyatakan pria asal Filipina Junrey Balawing menjadi pria terpendek di dunia. Jurney Brawling memiliki tinggi 23,6 inci atau sekitar 59,9 cm tepat pada usia 18 tahun. Balawing mengalahkan pemegang rekor sebelumnya yang memiliki tinggi badan lebih tinggi 7 cm dibanding dirinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif