SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma. (JIBI/Solopos/Antara/dok)
Solopos.com, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai bahwa buruh atau pekerja adalah bagian dari nadi sebuah kota sehingga kebutuhannya perlu didorong.
“Kalau buruh dan kota dipisah-pisah maka akan sulit untuk maju. Memang mereka punya masalah, tapi mari diselesaikan sama-sama. Saya berharap buruh dan kota ini menjadi mutualisme atau saling menguntungkan,” kata Tri Rismaharini usai menghadiri peringatan Hari Buruh di Balai Kota Surabaya, Kamis (1/5/2014).
Risma mengatakan, peran buruh terhadap Kota Surabaya cukup besar, salah satunya terhadap pertumbuhan ekonomi di Surabaya yang terus meningkat bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional dan Jatim.
Dia melanjutkan, UMK Surabaya sudah mulai membaik, fasilitas kesehatan dan pendidikan telah diberikan pemerintah kota untuk mendorong para pekerja dan buruh lebih baik sehingga tetap mampu menyukseskan pendidikan generasinya.
“Kalau ada dorongan bagi pekerja dan buruh, tentu itu juga akan mendorong putra putrinya agar sukses melebihi orangtuanya. Sehingga tidak ada yang namanya kemiskinan struktural, kesuksesan keberhasilan hak semua orang,” katanya.
Dalam memperingati May Day di Surabaya, sekitar 28 perwakilan serikat buruh se-Kota Surabaya menggelar apel di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Kamis (1/5/2014).
Serikat pekerja dan buruh itu memberikan penghargaan kepada Wali Kota Surabaya karena dinilai telah mampu mengakomodasi tuntutan pekerja dan buruh di Surabaya.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Surabaya Dendik Prayitno mengatakan Kota Surabaya selama ini telah memberikan ruang besar terhadap pekerja dan buruh terutama mengenai pengaduan pelanggaran yang dilakukan perusahaan.
“Setiap kali ada pengaduan ibu Risma sangat cepat merespon dan segera memproses pengaduan tersebut. Apalagi, Kantor Disnaker selalu buka setiap malam, sehingga mempermudah pekerja dan buruh untuk melakukan pengaduan setiap waktu,” jelasnya.