News
Rabu, 24 April 2013 - 23:45 WIB

HARI BURUH : Ahok Persilakan Buruh Berdemo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh (Dok/JIBI)

Ilustrasi demo buruh (Dok/JIBI)

JAKARTA–Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi dukungan pada buruh untuk memperjuangkan nasibnya dan memperingati Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada tanggal 1 Mei.

Advertisement

Namanya manusia, sambungnya, bukan cuma berhak tetapi sudah wajib hukumnya memperjuangkan nasib yang lebih baik tetapi jangan merugikan semua pihak.

“May Day semacam Natal dan Idul Fitri hari raya buruh, kita selama ini melihat May Day seolah olah sesuatu yang menyeramkan. Kita akan kita ubah konsep tentang hari buruh tidak seperti itu,” katanya dalam pertemuan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit di Balai Kota, Rabu (24/4).

Lebih jauh dia mengatakan, yang diuntungkan ketika terjadi kerusuhan demo buruh adalah orang kaya. Pasalnya, orang kaya punya deposito misalnya Rp10 miliar akan terima Rp50 juta bunga setiap bulan. Bagi yang punya Rp 1 triliun dari hasil ngemplang atau sumber lain tiap bulan terima Rp5 miliar.

Advertisement

Mereka tidak peduli mau hancur rusuh atau bagaimana melenggang keluar negeri lalu kembali ke Indonesia saat kondisi aman. Yang paling dirugikan ketika terjadi kerusuhan demonstrasi adalah kalangan menengah dan kalangan bawah.

Kalangan menengah Indonesia dalam kerusuhan Mei 1998 ramai-ramai jual tanah dengan harga murah lalu pergi ke luar negeri. Tetapi saat pulang ke Indonesia, mereka tidak punya harta lagi karena telah dikuasai oleh  kalangan atas.

“Paling parah hari buruh yang terjadi seperti Mei 1998 (kena) kalangan menengah dan bawah, ini yang kita ubah. Kita harapkan anggota Tripartit, Kepolisian, TNI, bantu. Kami tidak ingin ada kesalahan,” katanya.

Advertisement

Pemprov DKI mempersilakan buruh melakukan peringatah hari buruh. Ahok menjelaskan tidak ada pembatasan atau dilokalisir sehingga peringatan hari buruh tidak dibatasi tetapi jangan ada demonstrasi yang merugikan banyak pihak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif