News
Senin, 18 November 2013 - 17:06 WIB

Harga Tanah DIY Beratkan Proyek Rumah Bersubsidi

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi rumah murah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA–Tingginya harga tanah di DIY membuat program rumah murah dari pemerintah juga semakin berat untuk direalisasikan. Harga tanah DIY mengambil 50% dari porsi biaya pembangunan rumah bersubsidi.

Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) DPD DIY Nur Andy Wijayanto mengatakan target pembangunan rumah murah bersubsidi sepertinya semakin sulit untuk direalisasikan sesuai target.

Advertisement

“Kalau dengan kondisi saat ini, harga tanah di Jogja yang sudah sangat tinggi sangat berat untuk direalisasikan sesuai dengan target pemerintah,” ujar Andy saat dihubungi Harianjogaja.com, Senin (18/11/2013).

Andy mengungkapkan pemerintah telah menurunkan target pembangunan rumah bersubsidi secara nasional. Kondisi tersebut diakibatkan sejumlah faktor, diantaranya adalah naiknya sejumlah material dan bahan baku untuk pembangunan rumah.

“Targetnya turun cukup banyak, menjadi sekitar 100.000 an unit. Lalu di DIY sendiri untuk membangun rumah ini sangat sulit. Mahalnya harga tanah, bisa mengambil porsi biaya pembangunan hingga 50 persen,” jelas Andy.

Advertisement

Rumah bersubsidi yang dikembangkan di DIY dibanderol dengan harga kisaran Rp88 juta per unit. Sementara harga tanah di DIY telah mengambil porsi pembiayaan pembangunan mencapai 50%.

Pengembang pun menilai harga rumah tersebut seolah tidak relevan dengan kondisi yang dihadapi saat ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif