SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)
Solo (Solopos.com)–Harga sembilan bahan pokok (Sembako) di pasar tradisional Kota Solo terpantau stabil tinggi.
Namun, harga gula pasir mulai menujukkan kenaikan meski tipis.
Menurut pedagang Pasar Kadipolo, Supriyati, harga gula pasir naik Rp 2.500 per karung berisi 50 kilogram (kg). Kenaikan harga tipis ini tidak langsung berimbas pada kenaikan harga jual secara eceran. “Kalau mau dibikin naik, ya paling naik Rp 50. Tapi, saat ini saya belum menaikkan harga. Harga gula tetap Rp 9.500/kg,” ungkap Supriyati, saat ditemui Solopos.com, di pasar setempat, Jumat (5/8/2011).
Supriyati mengaku tidak berani menaikkan harga lantaran permintaan di pasaran belum menunjukkan peningkatan. Biasanya, dia menyebut, memasuki bulan Ramadan apalagi bertepatan dengan tanggal muda alias hari pembagian gaji/upah, permintaan pasti tinggi. Namun kali ini, hal tersebut tidak terjadi. Selain gula pasir, menurutnya, permintaan untuk Sembako lain, seperti beras dan minyak goreng juga masih landai.
Berdasarkan pantauan, harga beras masih sama dengan harga sebulan terakhir, Rp 7.500/kg untuk beras C4 biasa dan Rp 8.000/kg untuk beras C4 super. Sedangkan minyak goreng masih dijual Rp 10.000/kg. Harga minyak goreng ini setidaknya berlaku dua pekan terakhir. Sementara telur, dijual seharga Rp 14.500/kg. “Harga telur agak turun, tapi tetap belum kembali seperti harga sebelumnya, yang hanya Rp 12.000/kg, sampai paling mahal Rp 13.000/kg.
Hal senada diakui pedagang lain di Pasar Gede, Ny Anto. Menurutnya kenaikan harga gula pasir baru terjadi dua hari ini. Kenaikan harga itu terbilang kecil, sehingga dia belum menaikkan harga jual gula pasir eceran. Ny Anto juga mengaku meski telah memasuki awal Ramadan, dia belum merasakan adanya lonjakan permintaan pembeli, baik pembeli gula pasir, beras, maupun minyak goreng. Dia menduga hal itu merupakan imbas semakin banyaknya pusat perbelanjaan modern di Kota Solo.
tsa
