Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Adrianus Bias dalam risetnya menyebutkan aksi ambil untung ini didorong penguatan yang telah terjadi secara signifikan pada pekan lalu. “Saham telekomunikasi dan perbankan telah mengalami penguatan, sehingga diprediksi mengalami aksi ambil untung,” katanya.
Sementara itu, seiring kenaikan harga komoditas dunia, saham-saham berbasis komoditas khususnya minyak sawit mentah dan batubara berpeluang kembali menguat. Pada pembukaan sesi I perdagangan Senin, IHSG naik 4,22 poin (0,11 persen) ke level 3.995,76, sedangkan indeks saham unggulan LQ45 menguat 1,4 poin (0,20 persen) ke level 690,64.
Untuk bursa regional, bursa Amerika Serikat dan Eropa pada pekan lalu ditutup menguat tipis memfaktorkan rilis data tenaga kerja AS pada Februari 2012 yang naik melebihi ekspektasi. Namun, kenaikan pada sektor tenaga kerja ini belum mampu menurunkan angka pengangguran AS pada Februari yang bertahan pada level 8,3 persen.
Sementara bursa Asia pada sesi pertama perdagangan Senin ini dibuka mendatar dengan kecenderungan menguat dengan memfaktorkan sentimen positif dari data ekonomi AS dan China. Beijing merilis data ekonomi dengan defisit perdagangan selama Februari mencapai level terendah sejak 1989 seiring perlambatan ekspor.
