News
Rabu, 30 Mei 2012 - 22:39 WIB

HARGA RUMAH Naik, Kualitas Bangunan Rumah Bersubsidi Tetap

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perumahan (ilustrasi/dok)

Perumahan (ilustrasi/dok)

SOLO--Kalangan pengembang perumahan subsidi di Soloraya memastikan tidak ada kenaikan kualitas bangunan kendati ada kenaikan harga rumah bersubsidi.

Advertisement

“Kualitas bangunan tentu masih sama, tidak ada yang ditambah. Hanya saja, untuk harga maksimal Rp88 juta per unit, mungkin masih bisa mendapatkan lokasi yang lebih strategis,” kata OwnerEra Athaya, Anthony Hendro, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (30/5/2012).

Seperti diketahui, Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (Permenpera) No 7 dan 8 Tahun 2012 tentang perubahan atas Permenpera No 4 Tahun 2012 tentang pengadaan rumah bersubsidi menetapkan harga rumah bersubsidi di wilayah Jawa naik dari Rp70 juta per unit menjadi maksimal Rp88 juta per unit.

Dari kalangan pengembang menyambut baik kenaikan harga rumah tersebut. “Karena memang dari dulu harusnya seperti itu. Kalau harga rumah tetap Rp70 juta per unit, kami dari pengembang jelas rugi,” kata dia.

Advertisement

Tetapi, menurut Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jateng, Adib Ajiputra, idealnya harga rumah bersubsidi saat ini adalah Rp110 juta per unit. “Tapi kami sudah cukup senang dengan kenaikan harga dari Rp70 juta menjadi Rp88 juta per unit,” jelas Adib.

Menurut dia, kebijakan baru Menteri Perumahan ini akan memberikan dampak positif bagi pengembang. Karena, sebelumnya pengembang kesulitan menjual rumah dengan harga Rp70 juta per unit, meskipun pasar tersedia cukup banyak. “Kalau saat ini kami menjual rumah dengan harga Rp85 juta per unit tipe 36 dengan luas tanah 84 meter persegi,” kata Adib.

Anthony juga menyampaikan saat ini sedang mempersiapkan 600 unit rumah bersubsidi yang dikembangkan di Solo utara. Dengan kenaikan harga ini, dia memperkirakan permintaan rumah tidak akan turun.

Advertisement

“Meskipun harganya naik, permintaan rumah tidak akan turun. Kebutuhan rumah di Soloraya ini sangat tinggi. Berkisar 10.000 unit dalam setahun. Tapi, kemampuan pengembang hanya bisa menyediakan sekitar 2.000 unit rumah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif