News
Selasa, 5 Mei 2009 - 11:41 WIB

Harga minyak turun di perdagangan Asia

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SINGAPURA: Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia, Selasa (5/5), jelang laporan mingguan persediaan energi di Amerika Serikat, kata para dealer.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah “light sweet” untuk pengiriman Juni, melemah 36 sen menjadi 54,11 dolar AS per barel.

Advertisement

Minyak mentah “Brent North Sea” untuk penyerahan Juni turun 37 sen menjadi 54,21 dolar AS.

“Perdagangan sedikit terganjal saat ini ….. pasar sedang menunggu data persediaan mingguan,” kata Mark Pervan, seorang analis senior komoditas dari ANZ Bank di Melbourne.

Departemen Energi AS (DoE) akan merilis laporan mingguan energi pada Rabu, yang menyediakan gambaran stok di konsumen energi terbesar dunia tersebut.

Advertisement

Harga minyak dunia telah merosot sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli 2008, karena permintaan melemah akibat penurunan ekonomi global.

Harga minyak telah memantul kembali dalam beberapa pekan terakhir di tengah sinyal awal kondisi terburuk kemungkinan telah berakhir untuk ekonomi AS, namun para analis memperingatkan bahwa merebaknya flu babi sekarang dapat memundurkan kembali setiap pemulihan.

Harga minyak mentah di AS menguat pada Senin waktu setempat, seiring dengan kenaikan saham-saham di Wall Street, didorong oleh meningkatnya harapan pemulihan ekonomi global yang akan memicu permintaan energi.

Advertisement

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis “light sweet” untuk pengiriman Juni, berakhir pada 54,47 dolar AS per barel, naik 1,27 dolar AS dari harga penutupan Jumat, ketika harga minyak mencatat kenaikan lebih dari dua dolar AS.

Minyak mentah “Brent North Sea” untuk pengiriman Juni bertambah 1,73 dolar AS menjadi ditutup pada 54,58 dolar AS per barel di London.

John Kilduff dari MF Global mengatakan harga minyak telah mencapai puncak dari sebuah kisaran perdagangan baru-baru ini, memperingatkan bahwa “jika momentum untuk bergerak naik tidak berhasil, di sana kemungkinan ada upaya untuk bergerak mundur kembali karena aksi ambil untung yang dapat mendorong sebuah penurunan tajam.”

Harga minyak pada Senin, sejalan dengan bergairahnya pasar saham, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. Wall Street dan pasar global lainnya terangkat oleh laporan kenaikan pada manufaktur China dan data perumahan AS yang meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi global. (Antara)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif