SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
New York (Solopos.com)--Harga minyak mentah dunia terjun hingga di bawah US$ 95 per barel. Investor merespons tanda-tanda pelemahan ekonomi AS dan masalah krisis utang Yunani yang membuat dolar AS melonjak sehingga harga minyak pun ikut terimbas.
Pada perdagangan Rabu (15/6/2011), harga minyak light sweet West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli merosot hingga 4,56 dolar menjadi US$ 94,81 per barel. Harga sempat merosot hingga US$ 94,01 per barel, yang merupakan terendah sejak Februari.
Sementara minyak Brent North Sea pengiriman Juli juga merosot 3,06 dolar menjadi US$ 117 per barel, pada hari penutupan kontrak.
“Data ekonomi dari Bank Sentral New York dan juga masalah sovereign utang Yunani telah membuat orang-orang khawatir tentang pelemahan ekonomi,” ujar Adam Siemniski, analis dari Deutsche Bank seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/6/2011).
Bank Sentral New York melaporkan kondisi manufaktur di kawasan tersebut mengalami penurunan selama Juni, sehingga membuat indeksnya berbalik ke negatif untuk pertama kalinya sejak November 2010.
Data negatif lainnya adalah seputar inflasi AS, dimana indeks harga konsumen tercatat naik 3,6% dibandingkan tahun lalu. Tingginya inflasi sejak Oktober 2008 di negara konsumen minyak terbesar itu memunculkan kekhawatiran kondumen harys memangkas belanjanya.
Pasar juga dibayangi oleh kegagalan kesepakatan para menteri keuangan Uni Eropa untuk memberikan dana talangan kedua bagi Yunani agar terhindar dari gagal bayar. Hal itu menyebabkan dolar AS langsung menguat tajam atas euro.
Mata uang tunggal euro kemarin merosot hampir 2% terhadap dolar AS. Euro diperdagangkan di level 1,4182 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4440 dolar.
“Tidak ada seorangpun yang melihat adanya perkembangan (krisis utang Yunani),” ujar David Solun, Foreign Exchange Analytics.
(detik.com/tiw)