News
Kamis, 8 September 2022 - 11:08 WIB

Harga Minyak Perlahan Merangkak Naik

Lorenzo Anugrah Mahardhika  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kenaikan harga minyak dunia (freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA–Harga minyak dunia terpantau menguat setelah sempat melemah ke level terendahnya dalam 8 bulan di tengah sentimen kebijakan lockdown di China dan pengetatan kebijakan moneter global yang mempengaruhi permintaan.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (8/9/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terpantau naik 1,2 persen ke level US$82,88 per barel setelah sempat anjlok 6 persen pada perdagangan kemarin.

Advertisement

Koreksi tersebut merupakan penurunan harga terbesar sejak pertengahn Juli lalu. Hal tersebut disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan lockdown pada beberapa wilayah di China, termasuk Chengdu, yang menekan permintaan minyak dari negara importir terbesar di dunia tersebut.

Baca Juga Harga Minyak Dunia Melejit, Laba Saudi Aramco Cetak Rekor

Advertisement

Baca Juga Harga Minyak Dunia Melejit, Laba Saudi Aramco Cetak Rekor

Harga minyak dunia telah anjlok sebanyak hampir US$50 per barel setelah mencatatkan level tertingginya pada Maret lalu. Kenaikan tersebut merupakan imbas dari invasi Rusia ke Ukraina. Koreksi harga minyak pada Rabu kemarin terjadi di tengah sejumlah sentimen positif yang ada di pasar.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak akan memasok energi ke negara -negara yang mendukung pembatasan harga untuk minyak hasil produksi Rusia. Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) meningkatkan outlook untuk permintaan global minyak dan memangkas prospek pasokan dari AS.

Advertisement

Baca Juga Erick Thohir Ungkap Pemerintah Bisa Turunkan Harga BBM

“Pertemuan The Fed pada 21 September mendatang, dimana kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin diprediksi terjadi, akan menambah sentimen negatif untuk pergerakan harga minyak,” kata Hari dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, laporan dari American Petroleum Institute menyebutkan persediaan minyak mentah AS naik sebesar 3,6 juta barel pada pekan lalu. Meski demikian, cadangan minyak di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma mengalami penurunan.

Advertisement

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Harga Minyak Perlahan Merangkak Naik

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif