News
Rabu, 26 Agustus 2015 - 17:00 WIB

HARGA MINYAK : Ditawari Kelola Ladang Migas Timor Leste, Indonesia Pikir-Pikir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertemuan Sudirman Said (saat masih menjabat Menteri ESDM) dan Gubernur Papua, Jumat (6/2/2015). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Harga minyak dunia yang sedang anjlok membuat pemerintah Indonesia berpikir ulang untuk mengelola ladang migas Timor Leste.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia berpikir ulang untuk memenuhi undangan mengembangkan potensi minyak dan gas bumi yang disampaikan Pemerintah Timor Leste.

Advertisement

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan Pemerintah Timor Leste mengundang Indonesia untuk melakukan eksplorasi cadangan migas di negaranya. Akan tetapi, jatuhnya harga minyak dunia saat ini membuat pemerintah mengalkulasi ulang rencana ekspansi perusahaan migas nasional ke Timor Leste.

“Ini kan masih diskusi awal ya. Saya kira dengan kondisi minyak seperti ini, harus lebih dikalkulasi lagi lah,” kata Sudirman Said di Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Sudirman Said menuturkan Indonesia dan Timor Leste telah memiliki kerja sama di sektor pengembangan potensi migas. Pada 2013, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) sains dan teknis dalam bidang geoscience.

Advertisement

Nota kesepahaman tersebut dilakukan antara Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Instituto Do Petroleo E Geologia-intituto Publico The Ministry Of The Petroleum And Mineral Resources The Democratic Republic Of Timor Leste.

Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi pelajar asal Timor Leste untuk menempuh pendidikan di Akademi Migas di Cepu. Negara yang pernah menjadi provinsi termuda di Indonesia itu juga mengajukan perluasan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor migas.

Sekedar diketahui, pengembangan migas di Timor Leste menjadi salah satu proyek jangka panjang yang paling menjanjikan bagi negara tersebut. Apalagi sempat ada Perjanjian Celah Timor pada 1989 yang membagi pengelolaan sumber daya di wilayah tersebut kepada Indonesia dan Australia.

Advertisement

Sebelumnya, Pertamina menjalin kerja sama dengan Timor GAP untuk mengembangkan infrastruktur penyimpanan bahan bakar minyak, pengembangan bisnis BBM retail, dan industrinya, serta pembangunan jaringan LPG di negara tersebut. Kerja sama tersebut dilakukan dengan membentuk perusahaan patungan yang bekerja di sektor hulu hingga hilir migas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif