News
Selasa, 15 Mei 2012 - 14:30 WIB

Harga Kedelai Impor Naik, Produsen Kurangi Bobot Tempe

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - tempe

tempe

JOGJA—Harga kedelai di pasaran naik drastis hingga Rp7.000 lebih per kilogram dari sebelumnya hanya Rp5.300 per kg.

Advertisement

Produsen tempe dan tahu terpaksa memangkas bobot produk penjualan untuk menyesuaikan kenaikan harga.

Marsono salah satu produsen tempe di pedusunan Wiyoro, Baturetno, Banguntapan Bantul Selasa (15/5) mengatakan, kenaikan harga sedianya mulai terjadi Maret jelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun pada April lalu hingga saat ini mengalami kenaikan tajam hingga Rp6.800 di pedagang grosir dan mencapai Rp7.000 lebih di pedagang eceran. Padahal pada Februari harga satu kilogram kedelai hanya sekitar Rp5.300.

“Awalnya naik Rp100, Rp200, lalu sekarang sampai Rp6.800 itu saya belinya di swalayan yang bisa beli banyak, kalau pedagang eceran malah Rp7.000 lebih,” kata Marsono.

Advertisement

Menurutnya, kenaikan harga sebanyak itu sangat memukul para produsen tempe dan tahu yang merupakan pengusaha kecil. Bila harga dinaikan otomatis bakal mengurangi jumlah penjualan. Untuk menyiasatinya, Marsono dan para pekerjanya terpaksa harus mengurangi bobot tempe.

Tak hanya Marsono, produsen tempe lainnya Jumiati juga mengakui hal serupa. Ia tak berani menaikan harga jual tempe karena takut tak ada pembeli. (ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif