SOLOPOS.COM - Aktivitas gudang Bulog Tulungagung, Selasa (7/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)
Harga kebutuhan pokok, khususnya beras, yang sempat melejit dan mengalami kelangkaan menjadi catatan serius bagi Bulog.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan langsung menerapkan pengembangan fungsi Badan Urusan Logistik (Bulog). Hal itu dilakukan setelah Direktur Utama Bulog diganti.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan pemerintah sedang mengubah sistem kerja Bulog dari yang semula mencari keuntungan menjadi stabilisator komoditas pangan di pasar. Nantinya, Bulog akan membeli langsung produksi petani sehingga dapat memangkas biaya yang dikeluarkan.
“Pengembangan fungsi Bulog nantinya akan menyerap dan menyalurkan padi, jagung, dan kedelai. Nantinya, Bulog akan langsung hadir di tengah petani,” kata Amran Sulaiman di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Amran Sulaiman menuturkan untuk menopang penambahan peran Bulog, pemerintah akan membangun gudang penyimpanan agar dapat menjaga stok padi, jagung, dan kedelai. Pembangunan gudang penyimpanan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dengan menggunakan anggaran yang disediakan pemerintah.
Menurutnya, pemerintah juga akan melakukan sinergi dengan pihak lain yang ingin terlibat dalam pembangunan gudang penyimpanan Bulog. Nantinya, kerja sama tersebut akan diatur agar menggunakan skema yang saling menguntungkan dan sesuai aturan perundangan yang berlaku.
“Nanti pelan-pelan akan dibangun penyimpanannya. Kami harus bersinergi, jadi pembangunannya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Amran Sulaiman juga menyebut pencopotan Lenny Sugihat sebagai Direktur Utama Perum Bulog merupakan salah satu bentuk penyegaran di perusahaan tersebut. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu melakukan evaluasi dari pelaksanaan seluruh program yang telah dicanangkannya.
“Kami memiliki target yang harus dicapai dan itu terus dievaluasi oleh Presiden terkait kemajuannya,” ucapnya.