News
Rabu, 25 Februari 2015 - 12:00 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Berantas Mafia Beras, Mendag Gandeng TNI dan Polri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rahmat Gobel (JIBI/Solopos/Antara)

Harga beras meroket sehingga Mendag menggandeng TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menggandeng TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras sehingga tidak terjadi kebocoran termasuk saat operasi pasar.

Advertisement

“Kami bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI [Jenderal TNI Moeldoko] bagaimana memberantas mafia beras ini,” kata  Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Menurut Rachmat, pihaknya akan melakukan tindakan hukum dan pencabutan izin jika ditemukan pengusaha menaikkan harga dan penimbunan beras milik pemerintah.

“Jika ditemukan menyalurkan beras atau menahan beras akan ditindak. Kami sudah berikan sinyal jangan main-main, jika tidak diindahkan akan ditindak karena membuat keresahan,” kata Rachmat Gobel.

Advertisement

Selain memberantas mafia beras, lanjut dia, pihaknya akan melakukan operasi pasar beras melalui Bulog.

“Operasi pasar terus dilakukan Bulog agar harga yang ditentukan pemerintah bisa sama ketika sampai ke masyarakat,” katanya.

Rachmat juga menegaskan pihaknya menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi operasi pasar ini agar tidak ada kebocoran.

Advertisement

Mendag mengungkapkan ada 1.600 ton beras yang disiapkan Bulog Divre DKI Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dengan harga Rp7.400 per kilogram.

“Ini untuk DKI saja dan ini diikuti oleh semua daerah berdasarkan perintah Wapres [Jusuf Kalla] mencapai 300.000 ton seluruh Indonesia,” ungkap Rachmat Gobel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif