Harga BBM turun namun harga sejumlah barang lain tidak turun. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya
Harianjogja.com, JOGJA- Ketua III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso mengatakan, penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi baik Premium maupun Solar awal tahun ini tidak langsung menurunkan harga-harga yang sudah naik.
Kondisi tersebut terjadi baik di sektor transportasi maupun industri. Penurunan harga BBM juga tidak serta merta mengkoreksi pertumbuhan ekonomi baik tingkat nasional maupun daerah. Semua itu tergantung dari respon pasar dan masyarakat.
“Harga BBM bersubsidi yang diturunkan pemerintah, belum tentu diikuti oleh penurunan harga-harga. Harga-harga bisa kembali turun itu tergantung persaingan. Artinya, kalau ada yang menurunkan harga untuk komoditas tertentu maka yang lain akan ikut turun. Ini butuh proses,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY itu, baru-baru ini.
Dia menyontohkan soal tarif angkutan umum. Menurutnya, bila beberapa waktu lalu Organisasi Angkutan Darat (Organda) menaikan tarif angkutan umum sebesar 30%, kemudian tidak menurunkan kembali harganya hal itu tidak akan berefek panjang.
“Pengaruhnya ada tetapi kecil. Persoalan harga atau tarif memang perlu penyesuaian. Setidaknya butuh tiga bulan untuk penyesuaian harga,” tutup Arief.