News
Jumat, 2 Januari 2015 - 21:30 WIB

HARGA BBM TURUN : Harga BBM Bisa Berubah Tiap Bulan, Pemerintah Jamin Inflasi Stabil

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

Harga BBM turun awal tahun ini menjadi awal kebijakan harga yang selalu direview tiap bulan. Bagaimana pemerintah menjamin inflasi tak ikut berfluktuasi.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengatakan penghapusan subsidi BBM premium dan penerapan harga keekonomian yang direview setiap bulan tidak akan membuat laju inflasi sepanjang 2015 berfluktuasi.

Advertisement

Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan laju inflasi pada 2015 akan lebih baik dibandingkan realisasi inflasi Januari-Desember 2014 yang mencapai 8,36%. Optimisme tersebut didorong oleh penurunan harga BBM premium dan solar, pengendalian harga beras melalui operasi pasar, dan antisipasi banjir.

“BBM telah diturunkan, yaitu proses deflasi. Barang-barang yang harganya dikontrol pemerintah akan kita atur akan kita atur lebih detail,” katanya di Kantor Wapres, Jumat (2/1/2014).

Menurut Sofyan, dihapuskannya subsidi untuk premium dan subsidi tetap Rp1.000/liter untuk solar akan membuat harga dua produk BBM itu berfluktuasi sesuai harga keekonomian. Adapun harga keekonomian BBM antara lain dipengaruhi oleh ICP, kurs, dan harga minyak mentah Brent.

Advertisement

BBM merupakan salah satu komoditas yang perubahan harganya berpengaruh terhadap laju inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah. “Enggak [fluktuatif], masyarakat akan terbiasa. Kalau harga BBM naik-turun, masyarakat akan terbiasa ada inflasi, ada deflasi, akan lebih baik,” tuturnya.

Sofyan berharap inflasi tahun depan dapat melaju di level yang rendah, yakni 4,5% plus minus 1%. Dalam APBN 2015 asumsi inflasi dipatok 4,4% dengan outlook 4,7%. “Mudah-mudahan bisa mencapai inflasi rendah tahun depan. Tetapi harus kerja keras untuk itu,” katanya.

Sementara itu, Sofyan Djalil menuturkan penurunan harga BBM seharusnya diikuti dengan penurunan tarif angkutan dan barang/jasa. “Harga barang-barang di masyarakat pun harusnya mengikuti, dan itu terikuti. Selama ini kan masalahnya respons pasar ini yang main dan perlu waktu. Anda akan lihat nanti akan terjadi penyesuaian,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif