News
Jumat, 15 Maret 2013 - 14:59 WIB

HARGA BBM: Pemerintah Bahas Opsi Penaikan Harga BBM

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pemerintah mengkaji penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebagai salah satu opsi mengatasi beban subsidi bahan bakar. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan beban subsidi BBM diperkirakan akan mengancam postur APBN 2013. Untuk itu, penaikan harga BBM akan menjadi opsi terakhir bila alternatif solusi penyelamatan anggaran subsidi BBM lainnya tidak tercapai.

Menurutnya, banyak pihak yang menyatakan harga BBM bersubsidi sebesar Rp4.500 sudah tidak cocok dengan perhitungan perekonomian. Selain karena harga minyak di luar negeri yang mahal, subsidi BBM juga sudah terlampau tinggi.

Advertisement

Di sisi lain, lanjutnya, kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi bukan hanya masalah ekonomi. Namun juga sosial dan efek terhadap kemiskinan.

“Nah, inilah sebetulnya yang menjadi pertimbangan serius pemerintah. Tak bisa gegabah. Sehingga kenaikan bbm itu menjadi opsi terkahir. Kalau opsi-opsi yang lain sudah dilakukan dan tidak berhasil,  penaikan BBM jadi  opsi terkahir,” kata Wacik di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/3/2013).

Advertisement

“Nah, inilah sebetulnya yang menjadi pertimbangan serius pemerintah. Tak bisa gegabah. Sehingga kenaikan bbm itu menjadi opsi terkahir. Kalau opsi-opsi yang lain sudah dilakukan dan tidak berhasil,  penaikan BBM jadi  opsi terkahir,” kata Wacik di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/3/2013).

Adapun yang dimaksudkan dengan opsi lain yang sudah dijalankan seperti program penghematan dan rencana pembatasan BBM bersubsidi. Wacik pun enggan mengungkapkan waktu dan detail rencana penaikan harga BBM subsidi.

“Yang pasti kita sedang mengkaji serius. Terutama mempertimbangkan masyarakat kurang mampu. Jadi ini, kalau ada penaikan harga BBM subsidi berapa besar efeknya bagi rakyat itu.”

Advertisement

“Makanya itu yang kita pertimbangankan. Makanya semuanya harus jernih, harus sejernih mungkin. Jangan ada dorongan politik dan ketakutan politik,” tambahnya.

Pernyataan Jero hari ini berbeda dengan penjelasannya kemarin (14/3/2013) yang mengatakan pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.

Wacik mengatakan saat ini pemerintah berupaya mengoptimalkan program penghematan dan pengendalian konsumsi BBM, seperti penindakan terhadap penyelundup dan mengganti pembangkit listrik yang menggunakan BBM.

Advertisement

Hal itu dilakukan agar kuota subsidi BBM yang sebesar 46 juta kiloliter cukup hingga akhir tahun.  “Pemerintah akan melakukan upaya lain untuk menekan konsumsi BBM,” katanya

Jero mengungkapkan pemerintah hingga kini belum mengkaji opsi menaikkan harga BBM subsidi sebagai langkah untuk mengendalikan konsumsinya. Pasalnya, tahun lalu usulan tersebut sempat ditolak oleh DPR dengan alasan akan membebani masyarakat.

Menurutnya, konsumsi BBM bersubsidi akan mencapai 53 juta kiloliter jika pemerintah tidak melakukan upaya pengendalian. Jika hal itu terjadi, maka dapat dipastikan anggaran untuk subsidi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pun akan ikut membengkak.

Advertisement

Sesuai APBN 2013, subsidi BBM ditetapkan Rp193,8 triliun dengan asumsi volume 46 juta kiloliter, harga minyak mentah Indonesia US$100 per barel, dan kurs Rp9.300 per US$. Namun, asumsi-asumsi tersebut diperkirakan meleset hingga akhir tahun 2013, sehingga beban subsidi bakal membengkak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif