News
Jumat, 27 Maret 2015 - 09:45 WIB

HARGA BBM NAIK : April, Harga Premium Diprediksi Rp8.200

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Pembeli BBM JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

Harga BBM naik pada bulan April. Diprediksi, harga premium bakal mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah bakal kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2015 seiring kenaikan harga keekonomian yang melonjak tajam. Premium mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.

Advertisement

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan harga keekonomian premium dan solar melonjak tajam sejak bulan lalu. Berdasarkan penghitungan Pertamina, harga keekonomian premium mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.

”Harga keekonomian segitu,” kata Wianda di Jakarta, Kamis (26/3). Perusahaan pelat merah itu telah menyampaikan penghitungan tersebut kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rapat tim BBM yang telah digelar beberapa kali.

Advertisement

”Harga keekonomian segitu,” kata Wianda di Jakarta, Kamis (26/3). Perusahaan pelat merah itu telah menyampaikan penghitungan tersebut kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rapat tim BBM yang telah digelar beberapa kali.

Kendati harga keekonomian melonjak, Wianda belum bisa memastikan nilai kenaikan harga yang akan diputuskan pemerintah. ”Tergantung pemerintah,” kata Wianda.

Penghitungan tersebut berdasarkan formula harga indeks pasar (HIP), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), PPN 10%, serta biaya distribusi dan margin.

Advertisement

Pertamina saat ini masih menjual harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah pada akhir Februari lalu dan berlaku per 1 Maret 2015. Ketika itu, pemerintah telah menaikkan harga BBM per 1 Maret 2015 dengan rincian Premium Rp6.800 per liter untuk luar Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) serta Rp6.900 per liter untuk Jamali. Harga solar Rp6.600 per liter dan minyak tanah Rp2.500 per liter.

Berdasarkan harga tersebut, BUMN Migas itu menjual dengan harga jauh di bawah keekonomian. Namun, Wianda enggan mengatakan Pertamina mengalami kerugian dengan harga saat ini.

Sementara itu, Vice President Fuel Marketing Pertamina Muhammad Iskandar menjabarkan MoPS saat ini telah bertengger di angka US$70-an per barel. Karena itu, dia memprediksi harga Premium akan melebihi Rp7.000 per liter.

Advertisement

Selain itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan perseroan akan mengalami kerugian jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM. ”Kalau tidak ada penyesuaian harga ya rugi,” tegasnya. Ahmad memberikan analogi sederhana. ”Lihat saja harga pertamax, kalau naik berarti harga BBM lain harusnya juga naik,” jelasnya. Pertengahan bulan ini Pertamina telah menaikkan harga dengan kisaran Rp400 untuk pertamax Plus 95 dan Rp650 untuk pertamax plus 95.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I.G.N. Wiratmaja Puja, mengemukakan kendati Pertamina mengusulkan lonjakan harga BBM yang tajam, belum tentu pemerintah akan menaikkan harga premium hingga Rp8.200 per liter. ”Ada banyak aspek yang dipertimbangkan,” katanya.

Aspek stabilitas ekonomi dan politik menjadi salah satu pertimbangan utama. Selain itu, pemerintah juga akan mempertimbangkan daya beli masyarakat agar harga BBM tidak terlalu mahal. Hal senada diungkapkan Menteri ESDM Sudirman Said. Pemerintah akan memerhatikan semua aspek sebelum memutuskan harga BBM. Dia menghormati aspirasi yang diusulkan Pertamina. ”Pertamina punya pertimbangan, pemerintah yang memutuskan,” tambahnya.

Advertisement

Kenaikan BBM kali ini merupakan dampak dari kebijakan pencabutan subsidi premium yang telah diberlakukan per 1 Januari 2015. Harga premium dilepas mengikuti harga pasar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif