News
Kamis, 8 Oktober 2015 - 02:10 WIB

HARGA BBM : Menteri ESDM: Dasarnya Efisiensi, Bukan “Dipaksa” Pemerintah

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Harga BBM yang baru berdasarkan efisiensi.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan tiga arahan terkait dengan bidang energi. Pertama, pemerintah harus mencari cara untuk memberi stimulus pada industri karena menggerakkan ekonomi.

Advertisement

“Jadi orientasi kita pada bagaimana mendorong energi untuk industri supaya mendapat tarif yang kompetitif,” kata Menteri ESDM, Sudirman Said, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Adapun terhadap urusan subsidi, menurut Sudirman, Presiden Jokowi berpesan harus konsisten bahwa pemerintah sudah mengalihkan subsidi pada sektor yang lebih produktif.

Presiden Jokowi juga menegaskan komitmennya tidak boleh mengintervensi badan usaha. “Jadi kebijakan apapun disebabkan karena efisiensi, bukan “dipaksa” oleh pemerintah,” ujar Sudirman seraya menyebutkan, hal ini yang sore nanti akan difinalkan pada paket kebijakan ekonomi ke-3.

Advertisement

Pemerintah, lanjut Sudirman, sepakat Pertamina tidak boleh terus menanggung kerugian. Karena itu, yang harus dilakukan adalah meningkatkan efisiensi, dan berapapun harganya harus mendekati harga dunia.

Saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan perubahan harga, baik listrik, gas, maupun BBM, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, perubahan itu harus didasari pada efisiensi bukan karena dipaksa oleh pemerintah. “Pemerintah ingin melihat badan usaha kita sehat dan kompetitif,” pungkasnya

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif