News
Senin, 18 Maret 2013 - 11:34 WIB

Harga Bawang Putih Naik, Perajin Terasi Meradang

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perajin terasi dibuat meradang dengan kenaikan harga bawang putih. (Ilustrasi kabar24)

Perajin terasi dibuat meradang dengan kenaikan harga bawang putih. (Ilustrasi kabar24)

CIREBON –-Kenaikan harga bawang putih tak hanya membuat pedagang makanan meradang. Para perajin terasi pun dibuat meringis.

Advertisement

Dampak kenaikan harga bawang telah membuat para perajin terasi berada dalam posisi kepepet.

Sejumlah perajin terasi di daerah Pantura Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat terancam bangkrut akibat mahalnya harga bawang putih.

“Harga bawang putih mahal mencapai Rp90 ribu per kilogram memicu perajin terasi berhenti produksi karena penggunaan bumbu tersebut cukup tinggi,” kata Nadimin, perajin terasi di Losari Cirebon, Senin (18/3/2013).

Advertisement

Menurut dia, biaya produksi semakin memberatkan perajin setelah harga bawang putih melonjak dalam waktu singkat, padahal sebelumnya masih terjangkau Rp23.000 per kilogram.

Sementara itu, Rokayah perajin terasi lain di Indramayu mengaku, mahalnya bawang putih membebani perajin terasi rumahan, karena pemakaian bawang putih tersebut sebagai bahan campuran terasi cukup dominan.

Kini, harga jual terasi olahan perajin di Indramayu terpaksa dinaikkan, akibat mahalnya bumbu bawang putih, mereka berharap persediaan bawang kembali melimpah sehingga harganya terjangkau.

Advertisement

Amir, pemasok bawang putih di Cirebon mengaku, kiriman bawang putih belum normal sehingga harga masih bertahan tinggi.

Mahalnya bawang tersebut menyulitkan perajin yang dominan menggunakan bawang putih seperti terasi dan kerupuk bawang.

Simak berita terkait: http://digital.solopos.com/file/18032013/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif