News
Kamis, 24 Agustus 2017 - 18:45 WIB

HAJI 2017 : Nabung 20 Tahun, Tukang Becak Asal Madura Naik Haji

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Maksum tukang becak naik haji (Kemenag.go.id)

Kakek asal Madura berangkat haji setelah menabung 20 tahun.

Solopos.com, MEKAH – Secara materi Maksum Sapii Bunet bin Wahab, 79, asal Madura jauh dari kesan mampu. Profesinya adalah tukang becak dengan penghasilan harian yang tidak menentu. Ada kalanya tidak sampai Rp50.000, namun tidak jarang juga jauh dari angka itu.

Advertisement

Kondisi ini tidak menyurutkan niatnya untuk berhaji. Pelajaran rukun iman yang didapatnya sewaktu kecil, menjadi pondasi dasar akan keyakinannya untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.

“Saya dulu ngaji arkanul iman (rukun iman). Satu, harus percaya kepada Allah, baik dan buruknya takdir Allah,” ujarnya saat ditemui di hotel 605 tempatnya menginap yang berada di wilayah Syisyah, Mekah, Rabu (23/8/2017).

Advertisement

“Saya dulu ngaji arkanul iman (rukun iman). Satu, harus percaya kepada Allah, baik dan buruknya takdir Allah,” ujarnya saat ditemui di hotel 605 tempatnya menginap yang berada di wilayah Syisyah, Mekah, Rabu (23/8/2017).

“Kedua, saya meyakini pesan ayat Surat Yasin, Innama amruhu idza arada syaian an yaquula lahu kun fayakun. Kalau Allah menghendaki, tidak ada yang bisa menghalangi. Saya percaya itu. Jadi kuncinya percaya kepada Allah, lalu berusaha sambil meminta. Kalau Allah mentakdirkan, saya yakin. Kalau Allah menghendaki, saya akan berangkat,” katanya, sebagaimana dilansir situs Kemenag.go.id, Kamis (24/8/2017).

Kepercayaan akan kekuasaan Allah adalah fondasi utama baginya. Selanjutnya, Maksum berusaha mewujudkan niatnya berhaji di Baitullah. Maksum mencari nafkah dengan manarik becak untuk dirinya yang kini sudah tidak lagi direpoti anak-anaknya. Enam dari empat belas keturunannya yang masih hidup sudah mempunyai kehidupan sendiri. Maka, jika masih ada sisa dari hasil menarik becak, Maksum mengumpulkannya sampai 20 tahun hingga dia bisa mendaftar haji pada 2010 lalu.

Advertisement

“Saya narik becak di Pasar Atum Surabaya. Tiap hari. Tapi kalau nabungnya tidak tentu,” sambungnya.

Setelah menunggu selama tujuh tahun, Maksum bisa berangkat haji tahun ini. Tergabung dalam kloter 6 Embarkasi Surabaya (SUB 06), dia mengaku bahagia dan kaget bisa memenuhi panggilan Allah, sesuai yang dicitakannya sejak lama.

“Alhamdulillah. Sampai disini juga. Saya merasa kagum dan kaget,” tuturnya dalam Bahasa Jawa.

Advertisement

Maksum mengaku sampai sekarang masih menarik becak, meski usianya sudah mulai senja. Sepulang haji, dia juga mengaku ingin terus menarik becak, karena profesi itu yang selama ini ia jalani.

“Setelah haji, tetap narik becak. Kalau masih kuat kerja, masih pengin terus agar tidak merepotkan anak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif