News
Kamis, 18 Februari 2016 - 10:15 WIB

HAJI 2016 : Pemerintah akan Uji Coba Gelang GPS untuk Jemaah Haji

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas ibadah di dalam Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.(JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Haji 2016 akan diwarnai uji coba penggunaan gelang GPS untuk jemaah lansia.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah tahun ini akan melakukan uji coba penggunaan gelang jemaah haji berbasis global positioning system atau GPS. Hal itu untuk mengetahui lokasi jemaah yang terpisah dari rombongannya pada pelaksanaan ibadah haji.

Advertisement

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan uji coba akan dilakukan kepada beberapa jemaah haji lanjut usia. Pasalnya, penggunaan gelang berbasis GPS itu membutuhkan biaya tidak murah dan masih harus diuji keandalannya.

“Kami belum dapat menerapkan gelang berbasis GPS kepada seluruh jemaah, karena ini sifatnya masih uji coba dan biayanya tidak murah. Kami akan khususkan tahun ini untuk jemaah berusia lanjut,” kata dia melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Lukman menuturkan jemaah yang berusia lanjut memang memiliki potensi besar untuk tersasar, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Uji coba juga dilakukan untuk mengetahui sistem kerja gelang tersebut di Arab Saudi.

Advertisement

Selama ini sebenarnya beberapa vendor sudah melakukan simulasi di dalam negeri, tetapi pemerintah ingin mengetahui keandalan teknologi tersebut saat digunakan di Arab Saudi dengan jumlah pengguna cukup banyak.

Menurutnya, Kementerian Agama juga akan melakukan pembenahan terkait pelayanan haji tahun ini dengan menambah kegiatan manasik menjadi 10 kali.

Tujuh dari 10 kegiatan manasik itu akan dilakukan di tingkat kecamatan masing-masing Kantor Urusan Agama, sedangkan tiga kegiatan sisanya dilakukan di tingkat kabupaten/kota.

Advertisement

Lukman juga menyebutkan pihaknya sedang memikirkan mekanisme orang yang gagal berangkat haji karena meninggal dunia atau sakit keras. Ia mengupayakan agar pengganti calon jemaah yang batal mengerjakan ibadah haji dapat ditentukan sendiri.

“Mekanisme pengaturan penggantian calon jemaah yang batal mengerjakan ibadah haji sedang kami atur dan dalami. Jadi ini beberapa pembenahan ke arah kualitas yang lebih baik dalam penyelenggaraan haji,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif