News
Kamis, 10 September 2015 - 18:45 WIB

HAJI 2015 : Jemaah Haji Indonesia Dilengkapi 6 Lapis Identitas Pengenal

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon haji di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, dipasangi gelang, Minggu (31/8/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos).

Haji 2015 diberi enam lapis indentitas pengenal.

Solopos.com, MEKAH – Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, serta memberikan pelayanan dan perlindungan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M melengkapi jemaah haji Indonesia dengan enam identitas pengenal. Identitas itu digunakan untuk memudahkan petugas atau warga setempat mengetahui lokasi pemondokan dan kondisi kesehatan jemaah yang tersesat.

Advertisement

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, enam identitas tersebut meliputi, gelang PPIH, gelang kesehatan, gelang maktab, kartu dokumen identitas perjalanan ibadah haji atau DAPIH, kartu alamat hotel, dan kartu nomor bus. “Enam lapis identitas,” kata dia, di Kantor Daker Makkah, Syisyah, Selasa (8/9/2015), seperti dilansir situs Kemenag.go.id.

Arsyad menjelaskan fungsi identitas tersebut. Pertama, gelang PPIH yang memuat keterangan nomor paspor dan kelompok terbang (kloter) jemaah. Jika jemaah tersesat maka petugas dapat melihat gelang ini untuk mengetahui nomor kloternya.

Advertisement

Arsyad menjelaskan fungsi identitas tersebut. Pertama, gelang PPIH yang memuat keterangan nomor paspor dan kelompok terbang (kloter) jemaah. Jika jemaah tersesat maka petugas dapat melihat gelang ini untuk mengetahui nomor kloternya.

Kedua, gelang Maktab yang menunjukan nomor maktab, nama ketua maktab, dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Gelang Maktab dibagikan kepada jemaah setibanya di Pemondokan Mekah. Ada 71 maktab untuk pemondokan jemaah haji Indonesia, yaitu maktab nomor 1 – 71. Setiap maktab mengelola sekitar 2.800 – 3.000 jemaah haji.

Gelang ini juga berfungsi sama dengan gelang PPIH sebagai petunjuk ketika jemaah haji tersesat. Bedanya, gelang maktab menjadi petunjuk bagi warga lokal di Arab Saudi untuk membantu jemaah yang tersesat.  “Ketika ditemukan oleh orang Arab, dengan mudah dia kontak ke alamat maktab,” kata Arsyad.

Advertisement

Keempat,  Dokumen Identitas Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) yang memuat nama jemaah dan ditempel dengan paspor. Kelima, kartu alamat hotel. PPIH Daker Mekah mewajibkan kepada seluruh pemilik pemondokan atau hotel untuk menyiapkan kartu alamat hotel yang dibagikan kepada jemaah setibanya mereka di hotel.

Kartu ini penting sebagai identitas alamat pemondokan sehingga ketika jemaah bingung untuk kembali ke pemondokan, tinggal menunjukan kartu alamat hotel kepada petugas Daker Mekah atau siapapun yang dijumpainya.

“Dengan mudah, baik kita maupun petugas Arab Saudi, mengantarkan jemaah ke hotelnya kalau tersesat,” Arsyad menerangkan.

Advertisement

Keenam,  kartu nomor bus. Kartu nomor bus menunjukkan nomor dan rute yang dilintasi bus sehingga memudahkan petugas mengarahkan jemaah yang tersesat di Masjidil Haram. “Misalnya, kartu bus nomor 10 berarti jelas jemaah itu naik bus nomor 10 ke arah Jarwal atau Biban,” kata Arsyad.

Arsyad mengingatkan semua identitas itu harus melekat pada jemaah haji agar mudah mengembalikan mereka ke pemondokannya. “Saya barusan ketemu dari JKG 5, asalnya dari Lampung, dia tidak bawa identitas sama sekali. Kalau dia masih pakai gelang maka akan dengan mudah kita identifikasi,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif