News
Kamis, 17 September 2015 - 05:10 WIB

HAJI 2015 : Efisiensi Anggaran Pemondokan Haji Capai Rp40 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemondokan haji (kemenag.go.id)

Haji 2015 sukses menghemat anggaran pemondokan hingga Rp40 miliar.

Solopos.com, MEKAH – Pemerintah berhasil melakukan efisiensi anggaran mencapai Rp40 miliar untuk pemondokan haji di Mekah, Arab Saudi. Semula, anggaran untuk sewa hotel-hotel di Mekah adalah 4.500 riyal Arab Saudi (SAR) atau Rp17,3 juta per jemaah.

Advertisement

“Karena kita bisa menawar sehingga harganya rata-rata menjadi 4.461 riyal, maka kita punya efisiensi kurang lebih Rp40 miliar,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Agama Mochammad Jasin Mashuri saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, Senin (14/9/2015) malam, seperti dilansir Kemenag.go.id.

Jasin melanjutkan, efisiensi anggaran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam anggaran cadangan (shipguarding) yang diajukan pemerintah kepada DPR. Anggaran cadangan diperlukan untuk peningkatan layanan bus transportasi haji, penambahan biaya sewa pemondokan di Madinah, dan akomodasi lainnya. Penambahan anggaran untuk pemondokan di Madinah diperlukan lantaran perubahan sistem penyewaan perumahan yang sebelumnya sistem sewa menjadi sistem blocking time (semi musim).

“Ini semua kan perlu dana. Sewa perumahan di Madinah dari plafon 675 riyal rata-rata sekarang sampai 850 riyal. Jadi bisa tertutupi dari efisiensi itu,” ujar Jasin.

Advertisement

Dia berharap, efisiensi anggaran yang digunakan untuk subsidi silang pemondokan di Madinah bisa memberikan kenyamanan kepada jemaah haji. Apalagi, setiap tahun pemerintah selalu berusaha optimal memberikan pelayanan yang sangat baik terhadap jemaah haji Tanah Air.

Kepala Seksi Perumahan Daerah Kerja Madinah, Endang Jumali, menjelaskan pada musim haji tahun ini pemerintah berhasil menyewa pemondokan dengan fasilitas yang bagus. Selain itu, semua hotel untuk jemaah haji Indonesia berada tidak jauh dari Masjid Nabawi. Jemaah pun bisa lebih leluasa melaksanakan ibadah arbain dalam kurun waktu sembilan hari. Dia berharap, dengan kondisi pemondokan yang dekat, energi jamaah tidak terkuras selama di Madinah kendati harus berjalan kaki saat melaksanakan ibadah

“Ini berkat sistem baru penyewaan pemondokan yang menggunakan blocking time atau sewa berdasarkan masa tinggal jamaah. Alhamdulillah kita dapat hotel yang bagus semua,” kata Endang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif