News
Jumat, 9 Oktober 2015 - 13:50 WIB

HADIAH NOBEL 2015 : Penulis dan Jurnalis Belarus Raih Nobel Kesusastraan 2015

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Svetlana Alexievich (Twitter.com)

Hadiah Nobel 2015 bidang Kesusastraan diberikan kepada penulis dan juga jurnalis asal Belaru, Svetlana Alexievich.

Solopos.com, JAKARTA-Penulis dan jurnalis asal Belarus, Svetlana Alexievich, berhasil memenangkan Hadiah Nobel Kesusastraan tahun 2015.

Advertisement

Seperti dilansir detikcom, Jumat (9/10/2015), Komite Nobel mengatakan tulisan Alexievich merupakan “monumen bagi keberanian dan penderitaan pada masa kita”.
Penghargaan yang diberikan kepada penulis yang masih hidup ini bernilai delapan juta kronor (Rp14 miliar).

Para pemenang sebelumnya termasuk para ‘raksasa’ dunia sastra seperti Rudyard Kipling, Ernest Hemingway dan penulis sejarah asal Prancis, Patrick Modiano, yang menang tahun lalu.

Alexievich adalah seorang penulis politik yang sangat kritis mengenai pemerintahan di negaranya. Hasil karyanya yang paling terkenal dalam terjemahan bahasa Inggris termasuk Voices From Chernobyl, sebuah kisah lisan mengenai bencana nuklir; dan Boys In Zink, yang merupakan koleksi cerita dari para saksi langsung perang Soviet-Afghanistan.

Advertisement

Penulis ini lahir pada 1948 di Kota Ivano-Frankivsk di Ukraina. Ayahnya berasal dari Belarus dan ibunya orang Ukraina.
Keluarganya kemudian pindah ke Belarus setelah ayahnya menyelesaikan program wajib militernya, dan Alexievich mempelajari jurnalisme di Universitas Minsk antara tahun 1967 dan 1972.

Setelah lulus, ia bekerja sebagai jurnalis selama beberapa tahun sebelum menerbitkan buku pertamanya, War’s Unwomanly Face, pada 1985.

Buku itu didasari pada wawancaranya dengan ratusan perempuan yang ikut serta dalam Perang Dunia. Buku ini menjadi model karya-karya berikutnya, dengan membentuk narasi dari para saksi kejadian-kejadian paling menghancurkan dunia.

Advertisement

Di situs web pribadinya, Alexievich menjelaskan tentang alasannya menekuni bidang jurnalistik. “Saya memilih sebuah ragam di mana manusia berbicara untuk diri mereka sendiri,” tulisnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif