News
Rabu, 23 November 2016 - 17:30 WIB

Hadapi Demo 25 November/2 Desember, Polisi Gelar Simulasi di Gedung DPR

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di depan Istana Merdeka, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Polisi menggelar simulasi operasi di Gedung DPR guna persiapan menghadapi demo 25 November/2 Desember.

Solopos.com, JAKARTA — Kendati belum mendapatkan pemberitahuan resmi terkait rencana demo 25 November dan 2 Desember, polisi tetap melakukan persiapan sebagai upaya antisipasi. Kompleks Parlemen menjadi salah satu target pengamanan.

Advertisement

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menjelaskan salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan tactical floor game di Gedung DPR. TFG adalah latihan dalam rangka pematangan rencana sebuah operasi.

“Kita lakukan persiapan termasuk hari ini pejabat-pejabat Danton [komandan pleton] ke atas kami kumpulkan di DPR. Di sana kita lakukan tactical floor game,” katanya, Rabu (23/11/2016).

Selain itu, menurut Awi, akan dilakukan penempatan personel Brimob di sejumlah titik strategis guna memudahkan pergerakan jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia menjelaskan akan ada sekitar 27.000 personel yang dipersiapkan guna mengantisipasi terkait rencana demo tersebut.

Advertisement

“Jumlah personel 27.000. Kita tidak underestimate dengan kejadian 4 November,” kata Awi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengomentari banyaknya aparat keamanan yang ikut mengamankan Gedung DPR. Padahal, kata dia, DPR punya pengamanan internal sendiri.

“Tidak boleh boleh mereka hadir berlebihan di sini. Undang-undang MD3 menyebutkan kompleks parlemen adalah kompleks merdeka dan tak boleh dikuasai oleh kaki tangan eksekutif,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif