News
Sabtu, 28 Mei 2011 - 14:22 WIB

Hacker jebol jaringan kontraktor senjata AS

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WASHINGTON: Pembajak tak dikenal membobol jaringan keamanan Lockheed Martin Corp dan beberapa kontraktor militer AS lainnya.

Mereka membobol sistem keamanan yang dirancang untuk mencegah penyusup dengan membuat duplikat kunci elektronik “SecurID” divisi keamanan RSA dari EMC Corp, kata sumber kepada Reuters.

Advertisement

Belum diketahui jenis data, jika ada, yang dicuri oleh hacker. Tetapi jaringan Lockheed dan kontraktor militer lainnya berisi data sensitif sistem senjata masa depan serta teknologi militer saat ini digunakan dalam pertempuran di Irak dan Afganistan.

Perusahaan-perusahaan pembuat senjata adalah perusahaan terakhir yang dibobol melalui serangan canggih yang telah menembus pertahanan perusahaan besar termasuk Sony, Google Inc, dan EMC Corp.

Para ahli keamanan mengatakan hampir tidak mungkin bagi perusahaan atau instansi pemerintah untuk membangun jaringan keamanan yang tidak tertembus hacker.

Advertisement

Pentagon, yang memiliki sekitar 85.000 personel militer dan warga sipil yang bekerja pada isu-isu keamanan cyber di seluruh dunia, mengatakan mereka juga menggunakan sejumlah terbatas dari kunci keamanan elektronik RSA, namun menolak untuk mengatakan berapa banyak karena alasan keamanan.

Para hacker belajar bagaimana menyalin kunci keamanan dengan data yang dicuri dari RSA saat serangan canggih yang diungkap EMC pada bulan Maret, menurut sumber tersebut.

EMC menolak berkomentar tentang masalah ini, seperti yang dilakukan eksekutif di kontraktor militer besar lainnya.

Advertisement

Rick Moy, Presiden NSS Labs, sebuah perusahaan keamanan informasi, mengatakan serangan pada RSA ini cenderung ditargetkan pada pelanggan, termasuk organisasi militer, keuangan, pemerintah dan lainnya dengan kekayaan intelektual kritis.

Ia mengatakan serangan RSA awal diikuti oleh kampanye malware dan phishing mencari data tertentu yang akan menghubungkan objek ke pengguna akhir, yang berarti serangan pada saat ini telah dilakukan oleh para hacker yang sama.(Tempointeraktif)

Foto Ilustrasi

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif