News
Minggu, 21 April 2019 - 13:10 WIB

Habib Rizieq Tuding TV Siarkan Quick Count Kebohongan Publik dari Lembaga Survei

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab buka suara terkait hasil hitung cepat (Quick Count) Pilpres 2019 ini. Rizieq menuding hasil Quick Count yang memenangkan Jokowi itu sebagai kebohongan Publik yang disiarkan melalui televisi.

Habib Rizieq akhirnya mengeluarkan pernyataan publik terkait deklarasi kemenangan Prabowo Subianto terkait hasil Pilpres 2019. Rizieq Shihab dalam video yang diunggah Front TV di Youtube menyatakan deklarasi kemenangan itu sudah tepat.

Advertisement

Rizieq Shihab tampil dalam video singkat berdurasi 7 menit 58 detik yang diunggah pada Sabtu (20/4/2019) dini hari. Video berjudul Deklarasi Kemenangan Prabowo – Sandi itu diawali dengan tayangan percakapan Rizieq Shihab bersama seseorang melalui sambungan telepon.

Rizieq Shihab dalam pernyataannya mengapresiasi langkah Prabowo yang cepat-cepat mendeklarasikan kemenangan meski hasil perhitungan suara belum mencapai 50%. Rizieq mengatakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga telah memiliki data valid yang diperoleh dari 320.000 TPS.

“Kedua, karena saat dilakukan deklarasi kemenganan hampir semua televisi memblowup quick count yang berisi kebohongan publik dari lembaga survei. Sehingga harus segera dihentikan dengan real count,” ujar Rizieq Shihab dikutip Solopos.com dari tayangan Youtube Front TV, Minggu (21/4/2019).

Advertisement

Rizieq Shihab pun menyebut bahwa sejauh ini banyak laporan-laporan kecurangan beredar di media sosial.

“Ketiga pada saat itu di Twitter dan medsos lainnya telah beredar bahwa dimana-mana terjadi kecurangan secara masif, struktural dan sistematis. Sehingga deklarasi kemenangan Prabowo-Sandiaga pada saat itu sudah dilakukan di waktu yang tepat dengan cara yang tepat,” tambahnya.

Rizieq lantas menghimbau Prabowo untuk tidak bertemu dengan pihak Capres Pertahana Joko Widodo (Jokowi) kecuali pihak Jokowi ingin bertemu untuk mengakui kekalahan.

Advertisement

“Saya amanatkan kepada Prabowo-Sandi ataupun kepada para partai koalisi untuk tidak melakukan pertemuan dalam bentuk apapun apalagi melakukan deal-deal dengan partai-partai koalisi rezim yang melakukan kecurangan di berbagai daerah, kecuali kalau mereka datang untuk mengakui kemenangan Prabowo-Sandi, kecuali kalau mereka menghentikan segala bentuk kecurangan dan ikut bersama kita untuk mengawal hasil pemilu yang jujur dan adil,” kata Rizieq.

Rizieq lantas menyebut mereka-mereka sebagai penjahat demokrasi lantaran melakukan kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis. “Ini betul-betul dosa besar yang sangat-sangat berbahaya yang bisa merusak persatuan dan kesatuan Indonesia,” ungkapnya.

https://www.youtube.com/watch?v=B4-0xZ3_rU4

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif