News
Selasa, 3 Maret 2015 - 07:22 WIB

GURU BERPRESTASI : 2 Guru Bantul 'Sekolah' di Australia

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Subarno dan Maryati, dua guru SD Bantul Timur, Trirenggo, Kecamatan Bantul, saat berphose dengan tenaga didik Sydnei, Australia. Keduanya kini tengah mengikuti program pertukaran guru Indonesia-Australia selama tiga pekan bersama belasan guru Indonesia lain. (JIBI/Harian Jogja/dok. Subarno dan Maryati).

Guru berprestasi kali ini dari Bantul. Subarno dan Maryati mendapat kesempatan menjalani pertukaran tenaga pendidik ke Australia.

Harianjogja.com, BANTUL – Dua tenaga didik Sekolah Dasar (SD) Bantul Timur terpilih mewakili guru dari Indonesia mengikuti program pertukaran tenaga didik ke Australia.

Advertisement

Dua guru SD Bantul Timur, Trirenggo, Bantul bernama Subarno dan Maryati kini sudah sepekan berada di Australia bersama belasan guru lain dari beberapa daerah di Indonesia. Program pertukaran tenaga didik selama tiga minggu penuh diikuti dua guru asal Bantul ini tidak hanya membawa ilmu yang dikuasai seperti muatan lokal, namun juga akan pulang membawa ilmu yang diperoleh dari negeri kanguru tersebut.

Dihubungi Harianjogja.com, Guru Kelas 4 SD Bantul Timur Maryati mengaku senang berkesempatan menambah ilmu untuk diimplementasikan setibanya di Tanah Air nanti.

“Senang bisa lolos mengikuti program melalui seleksi ketat ini. Ini tidak hanya menambah pengalaman tetapi juga memperkaya ilmu dalam meningkatkan mutu pendidikan di Bantul nanti,” katanya dihubungi Harianjogja.com dari tanah air, Senin (2/3/2015).

Advertisement

Ia menyatakan, sudah sepekan ini ditempatkan di Sydney Olimpic Park bersama peserta didik setempat untuk mengikuti program yang sudah disiapkan secara ketat. PNS sejak tahun 2011 ini mengaku banyak ilmu yang diperoleh menyangkut sistem pendidikan dan kebudayaan Australia.

“Perbedaan yang sangat mencolok dengan tanah air kita. Tidak hanya kelengkapan sarana dan prasarana, tetapi menyangkut ketertiban dan kedisiplinan guru juga siswa,” katanya.

Subarno juga peserta lain yang juga guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) SD
Bantul Timur. Guru PNS asli dari Dusun Siliran 6, Desa Karangsewu Kecamatan Galur, Kulonprogo namun wakil Bantul mengaku mendapatkan pengalaman baru dalam program pertukaran guru.

Advertisement

Secara khusus, Subarni mengenalkan huruf aksara jawa pada anak-anak Australia.

“Anak-anak Australia sangat senang mengenal aksara jawa dan belajar bahasa jawa krama. Katanya susah
menyesuaikan lidahnya tapi mereka cukup serius,” ujar bapak tiga anak dari pernikahannya dengan Suwati yang juhga diminta mengenalkan beberapa dolanan tradisional.

Subarno mengaku banyak mendapatkan pelajaran penting dari Australia, salah satunya penggunaan teknologi untuk menunjang pendidikan dan kurikulum baru Indonesia yang gagal diterapkan ternyata sudah berjalan di Australia.

“Seperti kurikulum 2013 kita yang kemarin gagal. Benar-benar dilakukan dengan terintegralistik. Sistem siap. Tidak ada keterlambatan buku dan daya dukungnya sangat memadai,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif