News
Selasa, 11 Maret 2014 - 07:50 WIB

GUNUNG SLAMET WASPADA : BPBD Imbau Warga Lereng Gunung Slamet Tetap Tenang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gunung Slamet saat berstatus siaga pada 2006. (Ilustrasi/Dok/JIBI)

Solopos.com, PURBALINGGA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengimbau warga yang bermukim di lereng Gunung Slamet tetap tenang meskipun status gunung itu naik ke level II menjadi waspada.

“Kami secara resmi memang belum menyampaikannya kepada masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Slamet, khususnya yang masuk wilayah Purbalingga, seperti Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, dan sekitarnya,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko, di Purbalingga, Selasa pagi.

Advertisement

Ia menimpali, “Namun, teman-teman Search and Rescue (SAR), yang merupakan mitra kami, telah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap tenang.”

Selain itu, ia mengemukakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga untuk menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet melalui Pos Bambangan di Desa Kutabawa.

Advertisement

Selain itu, ia mengemukakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga untuk menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet melalui Pos Bambangan di Desa Kutabawa.

Berkaitan dengan adanya informasi bahwa 21 pendaki mengadakan perjalanan ke puncak Gunung Slamet sejak Senin (10/3) pagi, dia mengatakan bahwa seluruhnya telah turun dalam kondisi selamat.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, saat para pendaki itu berada di atas, mereka mendengar suara dentuman. Oleh karena itu, mereka segera kembali turun dengan dibantu teman-teman SAR,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata pada Dinbudparpora Purbalingga Prayitno mengatakan bahwa berdasarkan data pos pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan (Pos Bambangan) tercatat sebanyak 21 pendaki yang berangkat ke puncak Gunung Slamet pada Senin pagi.

“Petugas di Pos Bambangan sudah mencoba untuk menghubungi melalui nomor telepon seluler yang dicatatkan di pos sebelum naik. Kami meminta mereka untuk turun kembali,” katanya, di Purbalingga, Senin malam (10/3).

Selain itu, kata dia, ada sembilan pendaki dari Pekalongan yang hendak melakukan pendakian pada Senin sore.

Advertisement

Akan tetapi, lanjut dia, pihaknya telah melarang sembilan pendaki asal Pekalongan itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meningkatkan status Gunung Slamet, Jawa Tengah, menjadi waspada (level II).

Kepala Badan Geologi Surono melalui siaran pers yang diterima ANTARA News di Purbalingga, Senin malam, bahwa Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Pemalang mengalami peningkatan kegempaan.

Advertisement

“Dengan adanya peningkatan kegempaan tersebut, maka sejak hari Senin, 10 Maret 2014, pukul 21.00 WIB, status Gunung Slamet ditingkatkan dari normal (level I) menjadi waspada (level II),” katanya.

Terkait hal itu, ia menambahkan, pihaknya merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Slamet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif