News
Minggu, 24 November 2013 - 11:59 WIB

Gunung Sinabung Terus Bergolak, Status Dinaikkan Awas

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, MEDAN — Terus meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara menyebabkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari Siaga level 3 menjadi Awas pada level 4.

Advertisement

PVMBG meningkatkan status Gunung Sinabung terhitung mulai 24 November 2013 pada pukul 10.00 WIB. Kenaikan status Awas ini telah dilaporkan Kepala PVMBG kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung segera mengambil langkah-langkah terkait kenaikan status gunungapi tersebut.

“Status Awas adalah status tertinggi dari aktivitasnya gunungapi diperkirakan akan terjadi letusan lagi,” katanya, Minggu (24/11/2013).

Advertisement

Menurut dia dinaikkannya status Gunung Sinabung menjadi Awas karena diindikasikan dengan peningkatan intensitas letusan dan makin meluasnya lontaran material berukuran 3 cm – 4 cm hingga mencapai jarak 4 kilometer.

Untuk itu, dengan peningkatan status tersebut masyarakat yang bermukim pada radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung harus segera diungsikan. Diperkirakan terdapat sebanyak 15.000 warga yang tinggal pada radius tersebut. “Saat ini persiapan evakuasi sedang disiapkan.” paparnya.

Sebanyak sekitar lebih dari 500 personil dari BNPB, BPBD Sumut, TNI, Polri, SKPD dan relawan telah dikerahkan dalam penanganan erupsi Gunung Sinabung. Dia menambahkan kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah kendaraan truk untuk evakuasi jika ada peningkatan status Gunung Sinabung atau antisipasi untuk kondisi terburuk. Kebutuhan lain untuk pengungsi adalah makanan, masker, sandang, selimut, tikar, makanan bayi, sanitasi, psikososial dan layanan kesehatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif