News
Senin, 16 September 2013 - 23:30 WIB

GUNUNG SINABUNG MELETUS : Pengungsi Butuh Lauk dan Popok

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi warga lereng Gunung Sinabung, tidur di aula di Jambur, Sempakata, Karo, Sumatra Utara, Senin (16/9/2013). Tercatat 6.259 pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung Minggu (15/9/2013) dini hari. (JIBI/Solopos/Antara/Irsan Mulyadi)

Solopos.com, BERASTAGI — Pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mencapai ribuan orang. Mereka kini sangat membutuhkan lauk pauk dan popok bayi.

Rosita, Petugas logistik pengungsi di Gedung Wanita Kristen (KWK), Jambur, mengatakan sumbangan logistik dari masyarakat dan berbagai instansi pemerintahan berupa beras dinilai sudah cukup banyak. Di tempat ini terdapat sekitar 1.500 pengungsi dari kaki Gunung Sinabung.

Advertisement

“Justru yang belum ada itu lauk pauknya, karena beras dan mi instan sudah sangat banyak,” ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Brastagi, Senin (16/9/2013).

Selain lauk pauk, sambungnya, pengungsi juga sangat membutuhkan popok bayi, selimut, dan makanan bagi anak-anak. Sumbangan dalam bentuk uang tunai juga diperlukan untuk belanja memasak sehari-hari bagi pengungsi. “Sampai sekarang dana dari Pemda belum turun, jadi kalau ada yang mau menyumbang lebih baik uang tunai biar bisa untuk belanja,” kata dia.

Sementara itu, obat-obatan dinilai sudah mencukupi karena telah disediakan oleh pemerintah daerah setempat. Dia berharap bagi masyarakat yang ingin menyumbang dapat langsung ke posko-posko pengungsian di Kabupaten Karo. Gunung Sinabung yang meletus pada Minggu (15/9/2013) dini hari hingga Senin (16/9/2013) siang, hingga kini masih mengeluarkan asap dan abu vulkanik.

Advertisement

Pantauan JIBI di Danau Lau Kawar, Kabupaten Karo, sekitar 3 km dari Gunung Sinabung, terlihat asap putih masih mengepul dari kubah lava. Arah angin membawa asap yang disertai abu vulkanik ke arah Timur tepatnya ke wilayah Kabanjahe.

Warga di 11 desa di kaki Gunung Sinabung telah diungsikan. Desa-desa tersebut antara lain Bekerah, Simacem dan Suka Meriah. Kemudian dilanjutkan dengan Desa Gurukinayan, Sukanalu, Sigarang-garang, Kuta Gugung, Kuta Rakyat, Gung Pinto dan Berastepu.

Data Posko Penanggulangan Bencana Sinabung Pemerintah Kabupaten Karo menyebutkan para pengungsi ini tersebar di delapan tempat terpisah. Pengungsi terbanyak tersebar di Kecamatan Kabanjahe yakni menempati Jambur Sempakata Jl. Jamin Ginting sebanyak 1.453 orang. Pengungsi juga menempati Gereja Klasis GBKP Jl. Kiras Bangun sebanyak 590 orang dan di GBKP Kota Jl. Kiras Bangun sebanyak 1.400 orang.

Advertisement

Selain itu, pengungsi juga menempati Masjid Agung Jl. Veteran sebanyak 60 orang, dan di Sentrum (PPWG Kabanjahe) Jl. Nabung Surbakti ada 56 orang, dan di Gereja Katolik Jl. Irian 60 orang. Sedangkan di Kecamatan Berastagi tercatat 1.120 orang yang tersebar di dua lokasi penampungan, yakni di Jambur Taras 700 orang dan di Kecamatan Payung tercatat 420 pengungsi yang ditangani pemerintah kecamatan setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif