Solopos.com, SURABAYA — Status Gunung Kelud (1731 mdpl) akhirnya turun dari awas ke siaga. Pernyataan itu diperoleh setelah dilakukan rapat koordinasi antara Badan Geologi ESDM, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur (Jatim), Kapolda Jatim, dan Pangdam V/Brawijaya.
“Setelah memantau sejak erupsi sejak Kamis (13/2/2014) pekan lalu, hingga Kamis hari ini (20/2/2014) pukul 11.00 WIB, status Gunung Kelud [turun] dari awas ke siaga,” ujar Kepala Badan Geologi ESDM, Surono, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, seperti dilaporkan Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan, Gunung Kelud telah memberikan tanda kepada tim bahwa terjadi penurunan aktivitas. Di antaranya tidak ada gempa vulkanis yang memicu letusan dan tremor vulkanis. “Bukan saya yang menurunkan hak Kelud. Tapi, Gunung Kelud yang menentukan haknya dan saya tidak bisa memaksa,” kata pria yang akrab disapa Mbah Rono tersebut.
Tepat pukul 13.00 WIB, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, yang didampingi Surono, menggelar konferensi pers tentang status terkini Gunung Kelud. Hadir juga Kepala BNPB Syamsul Maarif, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dan Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asmai.