News
Kamis, 20 Februari 2014 - 10:50 WIB

GUNUNG BERAPI : Inilah Persamaan Gunung Sinabung dan Gunung Kelud Menurut Peneliti

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asap putih tebal yang keluar gunung Kelud terlihat dari 6 kilometer di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Dusun Margomulyo, Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jatim, Sabtu (15/2/2014). Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Hendrasto pascadua hari meletusnya Gunung Kelud masih tetap berstatus awas. (JIBI/Solopos/Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA–Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hariyadi Permana mengatakan setiap gunung memiliki dapur magma yang berbeda sehingga tidak ada perambatan aktivitas vulkanik.

“Jadi tidak ada gunung yang bersambung, semua magma terpisah. Kalau ada yang bilang satu meletus yang lain akan ikut, itu tidak begitu,” kata Hariyadi Permana di Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa sumber magma memang dari lempeng yang meleleh yang sama, tetapi setiap gunung aktivitas vulkanisnya dikontrol oleh hal-hal yang berbeda.

Hal tersebut, kata dia, dapat dilihat dari aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, yang tidak membuat gunung-gunung di sekitarnya bereaksi, tetapi justru Gunung Kelud di Jawa Timur, dan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang jaraknya jauh yang justru erupsi.

Hariyadi menjelaskan bahwa kejadian vulkanik yang terjadi di Gunung Sinabung dan Gunung Kelud sama, karena ada lempeng tersubduksi dan pada kedalaman 400 kilometer (km) lempeng tersebut meleleh dan naik ke permukaan dalam bentuk cairan.

Advertisement

“Begitu dia (cairan lelehan lempeng) menemukan retakan-retakan maka dia akan keluar,” ujar dia.

Itu juga yang menjadi alasan mengapa luncuran atau lelehan terjadi di satu sisi gunung saja karena sisi lain tidak terdapat retakan, lanjutnya.

Gunung Sinabung (ilustrasi/JIBI/dok)

Advertisement

Karena itu, ia mengatakan naiknya status gunung api secara bersamaan memang karena lempengan yang bergeser sama, yakni Lempeng India-Australia. Tetapi jika lempengan di bagian satu gunung meleleh maka belum tentu lempeng di bagian gunung yang lain meleleh.

“Yang jelas banyak kondisi di bawah permukaan yang berbeda,” ujar Hariyadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif