News
Selasa, 3 Juli 2012 - 14:02 WIB

Gula Pasir Rawan Tersedot Industri

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Pemerintah DIY mewaspadai melonjaknya konsumsi gula pasir menjelang Lebaran lantaran tersedot oleh industri makanan dan minuman yang seharusnya mengonsumsi gula rafinasi bukan gula kristal.

Advertisement

Kondisi ini dikhawatirkan memperburuk pasokan gula pasir yang saat ini menipis akibat berkurangnya volume produksi hingga berujung melonjaknya harga.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY, Eko Witoyo, Selasa (3/7) menyatakan, industri makanan ditengarai sering mengambil hak konsumen biasa dengan menggunakan gula pasir untuk kebutuhan produksinya. Padahal sesuai aturan Kementerian Perdagangan, kalangan industri hanya boleh mengonsumsi gula rafinasi.

“Kami banyak menemukan perusahaan makanan tapi mengecer gula pasir, harusnya kan itu untuk konsumen biasa,” katanya.

Advertisement

Sedianya gula rafinasi relatif lebih murah dibanding gula pasir, hanya saja dari sisi rasa banyak yang mengunggulkan gula pasir.

“Selisih harga dengan gula pasir itu sekitar Rp2.000 cuma kan enggak semanis gula pasir. Kalau gula pasir misalnya cuma butuh satu sendok, rafinasi harus tiga sendok,” terang Eko.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif