“Kejadian di Cirebon bisa dijadikan pelajaran bagi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” kata Bibit Waluyo, di Semarang, Sabtu (16/4/2011).
Selain turut prihatin atas peristiwa yang melukai sejumlah anggota kepolisian tersebut, Bibit juga mengaku tidak habis pikir dengan masih adanya orang-orang yang melakukan aksi teror dan merugikan rakyat.
“Mudah-mudahan para pelaku teror cepat menyadari perbuatannya dan mengakhirinya sehingga di seluruh daerah tercipta kedamaian, termasuk di Jawa Tengah,” ujar mantan Pangkostrad ini.
Sebelumnya, seluruh jajaran Kepolisian Daerah Jateng juga telah diimbau untuk menjalankan prosedur tetap pengamanan sebagai salah satu bentuk antisipasi terjadinya peledakan bom bunuh diri seperti di Cirebon.
Pengamanan yang dilakukan sesuai dengan instruksi Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang tersebut berupa pengamanan secara internal untuk mengantisipasi masuknya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di markas kepolisian.
Bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Jabar, terjadi saat imam sedang melakukan “takbiratul ihram” untuk memulai salat Jumat atau sekitar pukul 12.20 WIB.
(Antara/nad)