News
Senin, 1 November 2021 - 17:57 WIB

Grup Riset Ekologi UNS Dampingi Warga Mojosongo Olah Pupuk Organik

Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Grup Riset Ekologi UNS menyerahkan kenang-kenangan untuk warga RW 30 Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (31/10/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret melalui Grup Riset Ekologi mendampingi masyarakat RW 30 Mojosongo, Jebres, Solo mengolah sampah menjadi pupuk organik yang bisa langsung dipasarkan.

Untuk keperluan tersebut, Grup Riset Ekologi UNS menyelenggarakan focus group discussion (FGD) secara hybrid (luring dan daring) bagi masyarakat RW 30 Mojosongo pada Minggu (31/10/2021).

Advertisement

Pelaksanaan FGD disambut antusias oleh masyarakat setempat, terutama komunitas milenial.

Dikutip Solopos.com dari rilis Grup Riset Ekologi, Senin (1/11/2021), pada FGD disampaikan materi pengelolaan sampah berbasis partisipatif dan ekonomi sirkular oleh Prof. Dr. Sunarto dan Widhi Himawan, S.Si., M.Si.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari rilis Grup Riset Ekologi, Senin (1/11/2021), pada FGD disampaikan materi pengelolaan sampah berbasis partisipatif dan ekonomi sirkular oleh Prof. Dr. Sunarto dan Widhi Himawan, S.Si., M.Si.

Konsep ekonomi sirkular ditekankan melalui pelatihan pengelolaan sampah menjadi produk pupuk organik yang akan dipasarkan dengan sistem digital.

Baca Juga: Tumpukan Sampah di Jl. Ring Road Mojosongo Solo Terlihat Sejak 2017 di Peta Google 

Advertisement

Program pengabdian masyarakat Grup Riset Ekologi sebelumnya telah menginstalasi teknologi tepat guna bagi masyarakat Randusari RW 30 Mojosongo, Jebres.

Teknologi tersebut berwujud instrumen rakitan untuk pemanenan air hujan (PAH) yang tersambung dengan taman dan instalasi komposter sampah.

Prof. Dr. Sunarto selaku Ketua Grup Riset Ekologi menyampaikan pemberian teknologi tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada nilai tambah lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat Randusari.

Advertisement

Ketua RW30 Randusari Heri Karianto menyampaikan harapan untuk keberlanjutan kegiatan di masa depan. Disampaikan pula bahwa tantangan yang dihadapi terkait pengelolaan sampah menjadi pupuk organik saat ini adalah pemasaran produk.

“Harapannya kehadiran akademisi akan membantu memecahkan masalah pemasaran produk olahan,” katanya.

Terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, secara simbolis Tim Grup Riset Ekologi UNS menyerahkan bantuan berupa tong sampah dan tas belanja ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif