News
Selasa, 23 Juli 2019 - 12:10 WIB

Greenpeace: Lidah Mertua Tak Efektif Atasi Polusi Udara Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu mengatakan pembagian tanaman lidah mertua bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi polusi udara di wilayah DKI Jakarta.

Ia mengatakan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi polusi udara dengan membagikan tanaman lidah mertua memang tidak salah, karena menurut Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat tanaman jenis Sansevieria trifasciata memiliki kemampuan menyerap racun di udara.

Advertisement

“Tapi masak iya solusinya hanya bagi-bagi lidah mertua? Lah cerobong-cerobong yang masih mengeluarkan asap, knalpot-knalpot yang masih mengeluarkan gas buang berwarna hitam, sampah yang masih dibakar mau diapakan?” kata Bondan saat dihubungi Antara, Selasa (23/7/2019).

Bondan menekankan pengendalian polusi udara seharusnya dilakukan dari sumber pencemarnya.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 75 persen pencemaran udara berasal dari transportasi darat, sembilan persen dari pembangkit listrik dan pemanas, delapan persen dari industri, dan delapan persen dari domestik.

Advertisement

Pertanyaannya, Bondan mengatakan, berapa persen target pengurangan pencemaran udara yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan udara Jakarta yang lebih bersih pada 2030.

“Lalu berapa anggaran yang disiapkan untuk menurunkan persentase emisi transportasi, industri, pembakaran sampah di Jakarta?”

Pakar tanaman hutan kota Prof. Endes N Dahlan sebelumnya mengatakan tanaman pepohonan lebih efektif menyerap pencemar udara dibandingkan dengan tanaman jenis lain.

Advertisement

“Mawar, anggrek, lidah mertua juga bisa, tapi tidak setinggi tanaman pepohonan kemampuan serapan polutannya,” katanya.

Ia mengatakan, tanaman pepohonan mampu menyerap polutan lebih tinggi karena memiliki jumlah daun lebih banyak. “Semua daun bisa menyerap dan menjerap. Tapi jumlah daunnya banyak tidak? Luas tidak?”

Pohon yang daunnya lebar dan berdaun banyak seperti trembesi, ia melanjutkan, mempunyai kemampuan tinggi menyerap pencemar berupa gas dan menjerap polutan yang berbentuk debu.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif